Aku lihat bagaimana ragam bentuk kotak dan segitiga berwarna warni
Tegak berdiri melindungi para penghuni
Sudah lama kami tinggal di sini
Walau surat tanah hilang pergi
Bukan itu yang penting kami miliki,
Yang penting adalah indah cerita keluarga kami
Aku lihat bentuk tiang – tiang terhubung
Seperti senar dawai gitar menyambung
Bersuara riuh suara burung
Yang terbang kemari memakan sisa – sisa nasi dijemur
sebelum mendung
Tempat kami sudah menyala
Oleh tenaga listrik yang sudah masuk desa
Sudah lama memang
Suara lantang tivi dan radio berceloteh ria
Dengan denting organ iringi kami bernyanyi senang
Aku lihat hijau daun dengan dahan ditopang batang dan akar
Menyisipi ruang di antara padat dinding – dinding dan pagar
Dengan setumpuk pot bunga dan rambat tumbuhan liar
Di teras rumah mereka, terdengar suara ribut orang berkelakar
Aku terbangun dari lamunan
Aku merasa waktu terus berjalan
Terbayang wajah dan kaki - kaki mungil sahabat berlarian
Kami sudah dewasa dan harus pergi, tidak tahu kapan
Berharap semua tembok dan atap ini masih terus ada bertahan
Sampai nanti, semoga tidak hilang dimakan kejamnya jaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H