Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Asuhan Keperawatan Terhadap Penderita Hipertensi Pada Lansia

Diperbarui: 10 Juli 2024   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pemaparan materi hipertensi/dokpri

Tim KKN Tematik II UNIKAL

kkndesakaligawe24@gmail.com

ABSTRAK:

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diatolik 120 mmHg.  Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. 

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penderita hipertensi pada lansia yang terjadi di Desa Kaligawe, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. Metode pengumpulan data dilakukan secara sekunder. Penderita hipertensi di desa kaligawe cukup tinggi terutama penderita usia lanjut atau lansia, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pola hidup yang tidak sehat.

Kata kunci: Asuhan keperawatan, Hipertensi, Lansia

PENDAHULUAN

Lansia merupakan mereka yang berusia diatas 60 tahun. Pada usia ini seseorang akan mengalami proses degeneratif, sehingga sebagian besar dari lansia mengalami masalah kesehatan. Berkurangnya elastisitas pada pembuluh darah dan penurunan fungsi kardiovaskular yang mengakibatkan lansia mengalami rentan hipertensi.

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diatolik 120 mmHg. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten, di mana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg (Suwarsa, 2006).

Menurut World Health Organization (WHO), prevalensi hipertensi di dunia sebesar 26.4% atau 972 juta orang terkena penyakit hipertensi, angka ini mengalami peningkatan di tahun 2021 menjadi 29,2%. WHO (2018) memperkirakan terdapat 9,4 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat dari komplikasi hipertensi. 

Di negara maju ditemukan kasus hipertensi sebanyak 333 juta dari 972 juta penderita hipertensi dan 639 juta lainnya ditemukan di negara berkembang termasuk di negara Indonesia. Hipertensi dapat berkontribusi sebagai penyebab kematian ketiga sesudah stroke dan tuberkulosis sebesar 6,8% dari populasi kematian pada semua kategori umur di Indonesia. Persentase kematian akibat stroke sendiri sebesar 15,4% dan penyakit tuberkulosis sebesar 7,5%.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline