Lihat ke Halaman Asli

Sayang Anak - Mahasiswa KKN UNDIP Merancang Denah Evakuasi Sekolah

Diperbarui: 13 Februari 2023   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri 

Wonogiri (27/01/2023) - Sekolah merupakan lembaga publik yang digunakan masyarakat untuk menimba ilmu dan tentunya tidak terlepas dari risiko bencana. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi anak-anak dan guru. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 75% dari 4.454 gedung sekolah di Indonesia terletak di daerah rawan bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir dan tsunami.

Denah Evakuasi Sekolah - SD N 2 GIRITONTRO

Tingginya risiko terkena bencana ini secara umum menunjukkan bahwa sekolah bukanlah tempat yang aman bagi anak-anak dan siswa lainnya dari ancaman bencana. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan tingkat kesiapsiagaan bencana di sekolah.

SDN 02 Giritontro merupakan sebuah sekolah dasar yang terletak di Kelurahan Giritontro, kabupaten Wonogiri. Karena siswa-siswanya yang terbanyak dibanding sekolah dasar lain di Giritontro maka akan berbahaya jika terjadi bencana alam seperti kebakaran ataupun banjir. Oleh karena itu, fungsi keselamatan seperti tempat evakuasi dan petunjuk evakuasi tidak dimanfaatkan secara maksimal.

SDN 2 Giritontro terdiri dari 2 gedung utama, bangunan satu terdiri dari ruang kepala sekolah, dapur, ruang guru, ruang kelas 4 dan kelas 5. Bangunan 2 terdiri dari ruang kelas 1 dan 2, ruang kesenian, ruang UKS, dan gudang. Untuk bangunan lain, terdapat ruang kelas 3, masjid, perpustakaan dan kantin yang terpisah satu sama lain.

Untuk itu perlu dilakukan upaya peningkatan pencegahan bencana, guna mendukung program SPBAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) upaya yang dapat dilakukan adalah pembuatan evacuation route. Perencanaan denah evakuasi bencana dan fire plan memiliki peran vital untuk bangunan sekolah. Perencanaan meliputi dua aspek penting yaitu jalur evakuasi dan titik kumpul. Rute evakuasi harus mempertimbangkan jalur tersingkat untuk mencapai titik kumpul dan mencegah kerumunan. Dalam hal ini, titik pengumpulan harus berada di luar area bencana.

Denah ini menggunakan perhitungan awal perkiraan ukuran bangunan menggunakan Google Earth dan survey secara langsung untuk memudahkan pengukuran bangunan, SDN 2 Giritontro. Setelah dilakukan pengukuran dimensi dari bangunan, dilakukan pengukuran detail terhadap bangunan dengan menggunakan software CAD, dan software pedestrian Dynamic untuk simulasi evakuasi.

Dengan ditetapkannya rencana evakuasi bencana dan rencana pemadaman kebakaran sesuai program kerja KKN TIM I UNDIP, diharapkan kedepannya apabila terjadi bencana di lingkungan SDN 2 Giritontro tidak menimbulkan korban jiwa.

Penulis            : Laksanaa

Dosen Pembimbing Lapangan : Seno Darmanto, S.T., M.T




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline