Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) 2024 sudah di depan mata! Buat kamu yang punya bisnis, ini saatnya memastikan stok barang aman terkendali. Restock inventaris itu penting banget lho! Bukan cuma untuk menghindari kekosongan stok, tapi juga buat mengoptimalkan rantai pasokan, meningkatkan penjualan, dan mengurangi biaya penyimpanan. Nggak mau kan pelanggan kecewa karena barang incaran mereka habis? Berikut ini beberapa metode restock inventaris yang mudah diterapkan, berdasarkan panduan dari Ninja Xpress.1.Sistem Pencatatan yang Rapi
Untuk yang baru mulai bisnis, Anda bisa gunakan buku catatan atau spreadsheet untuk mencatat barang yang masuk dan keluar. Catat jumlah dan tanggal transaksi secara detail. Dengan pencatatan yang rapi, Anda bisa mengetahui stok yang tersedia dan kapan perlu restock.
2.Metode FIFO (First In, First Out)
Metode ini memprioritaskan barang yang masuk duluan untuk dijual duluan. Cocok banget buat produk yang punya masa simpan tertentu. Selain memastikan kualitas barang tetap oke, metode ini juga mengurangi risiko kadaluarsa.
3.Penetapan Titik Pemesanan (Reorder Point)
Teknik ini menentukan jumlah minimum stok sebelum Anda harus pesan ulang. Ini penting buat menghindari kekosongan stok tiba-tiba dan memastikan proses produksi atau penjualan tetap lancar. Pastikan pengisian ulang stok dilakukan cepat dan tepat untuk menghindari dead stock.
4.Penggunaan Barcode atau RFID
Dengan alat pemindai barcode atau RFID, mengelola stok jadi lebih mudah dan akurat. Teknologi ini membantu mencatat masuk dan keluarnya barang dari gudang dengan cepat, minim kesalahan, dan informasi jadi real-time.
5.Analisis ABC
Metode ini mengelompokkan produk berdasarkan nilai keuntungannya. Tujuannya untuk fokus mengelola stok produk yang paling strategis. Produk dibagi jadi tiga kategori:
*A (Tinggi): Produk dengan kontribusi penjualan atau keuntungan tinggi.
*B (Sedang): Produk dengan kontribusi penjualan atau keuntungan menengah.
*C (Rendah): Produk dengan kontribusi penjualan atau keuntungan rendah.