Lihat ke Halaman Asli

Michelle Gabriella Lastri

Mahasiswi STT Satyabhakti Malang - Bendahara BEM 2023/2024 - Anggota Permasti Malang

David Brainerd-Missionaris India

Diperbarui: 8 Mei 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

SESEORANG YANG MEMPENGARUHI DUNIA MISI: DAVID BRAINERD

Pendahuluan

            Misi adalah amanat agung dari Yesus untuk mengabarkan injil kebenarannya dalam lintas budaya juga lintas agama.  Sebelum kepergian Yesus ke Sorga, Ia mengutus murid-murid-Nya untuk melakukan suatu tugas yang mulia, yang disebut sebagai "Amanat agung" (Mat 28:19-20).  Misi adalah "Pengutusan" Tuhan sebagai bahagian dari pernyataan diri dan karya-Nya yang utuh kepada dan melalui umat-Nya (mission ecclesiae).[1]  Manusia adalah umat yang memiliki misi.[2]  Maka sebagai umat-Nya, melakukan sebuah misi penginjilan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa merupakan suatu keharusan yang dilakukan selama berada di dalam dunia ini.

Dalam topik ini kita akan membahas mengenai seorang misionaris yang Bernama David Brainerd.  David merupakan seorang misionaris yang terbeban bagi suku Indian yang tersebar di tanah kelahirannya, Connecticut.[3]  David menerima banyak kasih karunia dalam pelayanannya, namun juga banyak mengalami rintangan dalam perjalanan pelayanan penginjilannya.  Setelah David mengalami perubahan dari Tuhan, maka kehidupannya juga mengalami banyak perubahan.  Dalam kisah hidup David, tidak hanya dalam pelayanan saja David mengalami masalah, namun dalam dunia pendidikan bahkan kesehatan.  Sekalipun David mengalami banyak rintangan tetapi Tuhan selalu menolong David dalam setiap proses yang dialaminya.

 

Latar Belakang David Brainerd

David, putra ketiga dari Hezekiah dan Dorothy Brainerd, lahir pada tanggal 21 April 1718 di Haddam, Connecticut, sebuah desa . . . 25 mil di sebelah timur laut New Haven.[4]  

Pada umur 8 tahun, dia kehilangan ayahnya. Pada umur 15 tahun, dia kehilangan ibunya.[5]  David yatim piatu, tidak mendapat kasih orangtua, dan seorang pendosa yang terhilang, berjalan mengikuti aturan-aturan agamawi lahiriah namun tanpa memiliki damai sejahtera yang sejati dalam hati dan pikiran.[6]  

David berpikir bahwa dia harus mencapai hasil tertentu, barulah memperoleh pengampunan dari Tuhan. Maka baginya, keselamatan adalah dengan usaha dirinya melakukan sesuatu untuk Tuhan.[7]  Tahun 1738 pada awal musim dingin merupakan awal masa pergumulan batin yang hebat yang berlangsung sampai David berada dalam terang kepastian pada bulan Juli tahun berikutnya.  

Di musim panas tahun 1739 David semakin yakin bahwa keselamatan terletak di luar kemampuannya sendiri.  Segala kegiatan di masa lampau yang ia lakukan semuanya sia-sia karena didasarkan atas kepentingan diri sendiri dan tidak mengacu pada kemuliaan Tuhan.

Pada Jumat 12 Juli 1739, David mengalami sukacita yang tidak terkatakan, batinnya senang dan puas, jiwanya terpesona dan bergembira akan kemuliaan, keindahan, kebesaran, dan kesempurnaan Tuhan.  "Menyusul pengalaman ini, Brainerd dibawa pada "Kerinduan kuat untuk mempermuliakan Tuhan" . . . .  Demikianlah pencarian panjang David Brainerd akan kedamaian rohani berakhir."[8]

David menempuh pendidikan di Universitas Yale pada tahun 1739 saat ia berusia dua puluh satu tahun, namun pada tahun pertama kuliah bulan Januari 1740, David terkena sakit campak sehingga ia berhenti sejenak untuk berkuliah.  Tahun 1741 saat ia Kembali ke Universitasnya, ia menjadi mahasiswa ranking tertinggi di kelasnya, tetapi Kesehatan tubuhnya semakin meragukan.  Bulan februari 1742 Brainerd kehilangan status kemahasiswaannya.  Sayang sekali, ketika akhirnya kebangunan rohani yang dikerjakan oleh Jonathan Edwards, George Whitefield, dan rekan-rekan lainnya terjadi, Brainerd menjadi salah satu orang yang lepas kendali akibat api rohani tersebut.[9]  Itulah yang membuat Brainerd dikeluarkan oleh pihak kampusnya.  

Hari-hari selama ia berhenti kuliah diisi dengan membangun hubungan dengan Tuhan.  Masa menyendiri ini memperkokoh komitmennya kepada Kristus dan membawa dia semakin mengenal hukum-hukum pertumbuhan rohani.[10]  Bulan Juli 1742 Brainerd diberi izin untuk memberitakan injil setelah lulus ketika diuji dalam pandangan doktrinalnya dan pengetahuan praktisnya dalam agama.  Brainerd meninggal saat usia 27 tahun karena penyakit paru-paru.

Perjalanan Pelayanan Misi David Brainerd

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline