Lihat ke Halaman Asli

Kolese Kanisius: Mencetak Pemimpin dari Dulu Hingga Nanti

Diperbarui: 18 September 2024   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kolese Kanisius, salah satu sekolah menengah atas paling bergengsi di Indonesia, telah mengukir sejarah panjang sejak didirikan oleh para imam Yesuit pada tahun 1927 di Jakarta. Lebih dari sekadar lembaga pendidikan, Kanisius menjadi simbol integritas, keunggulan akademis, dan pembentukan karakter. Sekolah ini memiliki tradisi mendalam yang membentuk siswa-siswanya menjadi lebih dari sekadar murid cerdas; mereka dibentuk untuk menjadi pemimpin yang berlandaskan nilai moral, kepedulian sosial, dan mentalitas pelayanan.

Kanisius Dahulu: Berdirinya Nilai dan Tradisi

Sejak awal berdirinya, Kolese Kanisius membawa misi besar: mendidik siswa menjadi pribadi yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki hati yang siap melayani orang lain. Dalam tradisi Yesuit, pendidikan bukan hanya tentang pencapaian akademis, melainkan juga tentang pembentukan manusia seutuhnya. Slogan "Man for Others" yang dijunjung tinggi di sekolah ini adalah refleksi dari misi tersebut.

Banyak alumni Kanisius yang kemudian menjadi tokoh penting di berbagai bidang, dari politik hingga bisnis, yang menunjukkan dampak besar pendidikan ini terhadap masyarakat Indonesia. Misalnya, beberapa pemimpin nasional yang pernah menempuh pendidikan di Kanisius bukan hanya dikenal karena kemampuan mereka dalam memimpin, tetapi juga karena integritas dan jiwa sosial yang mereka miliki. Ini adalah buah dari pendidikan berbasis nilai yang kuat yang telah dipupuk sejak awal.

Kanisius Kini: Pembentukan Pria Sejati

Kanisius saat ini tetap setia pada visi awalnya, namun juga terus berkembang sesuai dengan tantangan zaman. Di bawah kepemimpinan Thomas Gunawan Wibowo, M.Ed., sekolah ini tidak hanya berfokus pada prestasi akademik, tetapi juga memperkuat pembentukan karakter melalui program-program yang mendalam.

Salah satu cara Kanisius membentuk kepemimpinan siswa adalah melalui keterlibatan dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti CC CUP dan Panitia Perlombaan. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman siswa di luar kelas, tetapi juga mengajarkan mereka bagaimana memimpin, bekerja sama, dan mengambil keputusan di bawah tekanan. Dalam penyelenggaraan acara besar seperti CC CUP, para siswa berlatih memimpin tim, mengelola logistik, dan menghadapi tantangan nyata, pengalaman yang membentuk jiwa kepemimpinan mereka.

Kanisius juga menekankan pentingnya pembentukan mental yang kuat, yang mereka sebut sebagai proses mengubah siswa dari "anak laki-laki" menjadi "pria sejati." Salah satu alat utama untuk mencapai ini adalah latihan spiritual yang dikenal sebagai examen. Examen adalah praktik refleksi harian yang diajarkan oleh St. Ignatius Loyola, pendiri Yesuit, yang membantu siswa mengevaluasi tindakan mereka dan memperbaiki diri setiap hari. Dengan kemampuan discernment, atau kebijaksanaan dalam membuat keputusan, siswa dilatih untuk menjadi pemimpin yang mampu menghadapi tantangan dengan hati nurani yang baik dan pandangan yang lebih luas tentang tanggung jawab sosial.

Untuk mendukung pembentukan fisik dan mental yang seimbang, Kanisius juga baru saja membangun gym baru. Fasilitas ini memberikan siswa kesempatan untuk melatih tubuh mereka, sejalan dengan semangat Yesuit yang menganggap kesehatan fisik sama pentingnya dengan kesehatan mental dan spiritual. Di gym ini, siswa tidak hanya memperkuat otot mereka, tetapi juga melatih kedisiplinan dan komitmen untuk selalu memberikan yang terbaik, baik dalam olahraga maupun dalam kehidupan.

Kanisius Nanti: Menjawab Tantangan Masa Depan

Melihat masa depan, Kolese Kanisius diperkirakan akan terus menjadi lembaga pendidikan yang relevan dan berpengaruh. Dunia semakin berubah, terutama dengan perkembangan teknologi yang pesat. Kanisius, tentu saja, harus beradaptasi dengan zaman ini. Namun, satu hal yang pasti: fondasi kuat yang sudah dibangun sejak awal akan terus menjadi pijakan bagi Kanisius untuk menghadapi tantangan baru.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline