Lihat ke Halaman Asli

Mendisiplinkan Anak 6 Bulan Pertama

Diperbarui: 12 Oktober 2016   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mendengar judulnya mungkin terkesan tidak masuk akal untuk mendisiplinkan seorang anak sejak 6 bulan pertama. Pertanyaan pertama yang terlintas di benak anda mungkin “Apakah anak berusia 6 bulan sudah mengerti arti disiplin?”. Jawabannya “IYA”. Anak berusia 6 bulan mungkin tidak mengerti arti disiplin sebenarnya dan secara utuh. Tetapi kedisiplinan bisa diterapkan sejak dini bahkan dari usia 6 bulan. Disiplin yang diterapkan pada anak usia 6 bulan dengan anak usia 6 tahun tentu sangat berbeda. Berikut penjelasan lebih lengkapnya :

1. Teratur

Sejak dini, seorang bayi harus diajarkan hidup teratur. Tentu saja bukan bayi itu sendiri yang melakukannya. Orangtua lah yang memegang peranan penting dalam membentuk kedisiplinan pada bayi mereka yang berusia 6 bulan. Sebelum menerapkan kedisiplinan pada anak. Terlebih dahulu orangtua harus tahu bahwa apakah dirinya sudah menerapkan kehidupan disiplin pada kehidupan sehari-hari.

Teratur berarti si bayi melewati segala kegiatannya sesuai dengan jamnya. Bayi berumur 6 bulan sangat perlu mendapatkan asupan yang paling penting bagi dirinya yaitu ASI. Seorang ibu harus membiasakan dan mengingat kapan si bayi membutuhkan ASI. Ya itu yang dimaksud disiplin untuk bayi usia 6 bulan. Si ibu harus memberikan ASI tepat pada waktunya sebelum si bayi menagis kelaparan. Sehingga si bayi terbiasa dengan hidup penuh dengan keteraturan. Hal ini juga berlaku untuk memberikan makanan pendamping ASI untuk bayi. Mungkin hal ini terdengar sangat sepele. Tetapi jika hal ini sudah dilakukan sejak dini maka si anak akan terbiasa makan tepat waktu dan tidak sulit untuk makan.

Saya hanya ingin membagi pengalaman saya seputar mendisiplinkan anak. Mungkin saya tidak bisa menerapkan kedisiplinan pada anak saya dengan sempurna. Tetapi yang saya lakukan hanya melakukan yang terbaik dan sebisa saya. Saya dan istri menerapkan itu pada saat anak kami berusia 6 bulan dan terus kami terapkan sampai sekarang. Dan hasilnya sangat memuaskan. Anak kami tidak susah untuk makan. Bahkan jika waktunya jam makan, anak kami yang memintanya. Kuncinya adalah komitmen dan konsistensi kedua orangtua.

Selain itu juga sejak dini, seorang bayi harus belajar menggunakan keadaan tidur, waspada dan takut atau menangis untuk mengimbangi kebutuhannya dengan tuntutan lingkungannya. Ia akan belajar cara menidurkan diri untuk mengisi tenaga kembali atau untuk melindungi diri dari suara keras dan sinar lampu yang terang. Selain makan, seorang bayi juga harus tidur secara teratur. Hal ini harus dibentuk sejak dini. Anak harus diperkenalkan dengan jam makan dan jam tidur.

2. Menenangkan diri

Beberapa bayi dengan cepat belajar menenangkan diri baik dengan ibu jari di mulut atau dengan mengelus-elus selimut, sementara yang lainnya ingin digendong, diajak bicara dengan lembut, ataupun ditimang. Setiap bayi memiliki caranya sendiri untuk menenangkan dirinya dengan belajar menggabungkan caranya sendiri menenangkan diri dan cara yang ditawarkan oleh orangtua. Orangtua dari bayi yang baru lahir seharusnya tidak bereaksi terlalu cepat dan berlebihan terhadap setiap rengekan dan tangisan bayi mereka serta menggunakan segala daya upaya untuk menenangkan anak. 

Akan lebih bijaksana bila orangtua bisa tetap tenang dan memperhatikan cara si bayi mengatasi kesulitannya sendiri. Ini adalah salah satu cara agar bayi memiliki sifat disiplin sejak dini. Bukan berarti kita tidak peduli dan sayang dengan mereka. Hanya saja percaya bahwa si bayi bisa dan memiliki kemampuan untuk menenangkan dirinya sendiri. Jika si bayi merengek dan menangis terlalu lama maka segeralah tenangkan dirinya. Setelah dia bisa merasa tenang kali ini coba untuk tidak menggendongnya lagi. 

Anda bisa berkata dengan lembut dan senyum, “Kamu (sebut nama anak) bisa melakukannya. Kamu bisa menenangkan dirimu sendiri. Kamu baik-baik saja”. Jika bayi terdiam, katakan padanya bahwa “Kamu berhasil”. Setelah itu biasanya bayi akan menjadi lebih ceria. Kemudian anda berdua dapat berkomunikasi melalui pandangan, senyuman, dan celotehan. Bahkan yang lebih penting lagi, bayi sudah belajar menggunakan kemampuannya untuk beradaptasi dengan dunia.

Salam Kompasiana,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline