Lihat ke Halaman Asli

“Sistem Terbuka Ideal untuk BUMN”

Diperbarui: 12 Maret 2016   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan orang yang saling bekerja sama dan  memiliki tujuan tertentu. Menurut Bakke (dalam Sutarto,1991):

An organization is a continuing system of differentiated and coordinate human activities utilizing, transforming, and welding together a specific set of human, material, capital, ideational, dan natural resources into a unique, problem solving whole whose function is to satisfy particular human needs in interaction with other system of human activities and resources in its particular environment (hal.28)

Berdasarkan definisi tersebut, organisasi dianggap sebagai sebuah sistem.  Sistem  dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Menurut Salisbury (dalam Syafaruddin,2004) sistem terbuka adalah sistem yang memiliki interaksi yang intensif dengan lingkungannya sehingga perubahan yang terjadi dalam lingkungan akan mempengaruhi organisasi begitupun sebaliknya, sedangkan menurut Winardi (dalam Syafaruddin,2004) sistem tertutup adalah sistem yang tidak memiliki relasi dengan lingkungannya. Organisasi yang dimaksud dalam paper ini adalah BUMN. Menurut Nugroho dan Siahaan (2005) BUMN merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat dengan menyediakan barang atau jasa.

Paper ini tidak setuju dengan pernyataan, “Pendekatan sistem tertutup lebih tepat untuk BUMN dalam meningkatkan kinerja perusahaan karena dapat membantu stabilitas perusahaan”. Menurut penulis pendekatan yang tepat untuk BUMN dalam meningkatkan kinerja perusahaan adalah sistem terbuka. Sistem terbuka tepat karena BUMN merupakan sistem sosial yang perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternalnya, BUMN juga tidak bisa untuk tidak berinteraksi dengan masyarakat, dan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi BUMN dan berinteraksi dengan BUMN.

BUMN memiliki tujuan yang harus dicapai. Tujuan BUMN adalah untuk mensejahtrakan rakyat dengan menyediakan barang atau jasa. Dilihat dari tujuannya BUMN merupakan sistem sosial yang perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal agar dapat mensejahtrakan rakyat. 

BUMN harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal untuk dapat mengetahui informasi-informasi dari masyarakat yang nantinya dapat digunakan untuk peningkatan kinerja dalam BUMN. Hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh Pace & Faules (dalam Mulyana, 2013) :

Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi untuk berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga memperoleh energi dan informasi. (hal. 65)

Berinteraksi dengan lingkungan eksternal akan membuat BUMN memahami apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya itu ketika BUMN berinteraksi dengan lingkungan eksternal maka BUMN akan mampu beradaptasi dalam persaingan global dengan badan usaha swasta dan mengikuti perkembangan jaman. Menurut Griffin (2004) dalam bukunya, yang dimaksud dengan lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berada diluar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhi organisasi. Menurut Thompson (dalam Griffin,2004) beradaptasi dengan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat penting karena suatu lingkungan organisasi bersifat dinamis dan dapat menimbulkan ketidakpastian dalam sebuah organisasi. Jika organisasi tidak berusaha mencari informasi untuk menghilangkan ketidakpastian maka akan memungkinkan organisasi salah dalam mengambil keputusan atau membuat kebijakan. Contoh dari BUMN yang menerapkan sistem terbuka dan mampu meningkatkan kinerja serta beradaptasi dengan perkembangan jaman adalah PT. Pos Indonesia.

 Belum lama ini PT. Pos Indonesia membuka Galeri Pos sebagai pusat belanja online. Seperti yang dikatakan Ramdhani (2015), dibukanya Galeri Pos ini merupakan contoh kongkrit bahwa  PT. Pos Indonesia mendapatkan energi dari lingkungannya sehingga tetap dapat mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan dengan badan usaha swasta. Berdasarkan contoh tersebut, dapat dilihat bahwa PT. Pos Indonesia berhasil melihat kebutuhan masyarakat.

 Dalam hal ini PT. Pos Indonesia mulai memanfaatkan internet sebagai hasil adaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Ketika PT. Pos Indonesia memutuskan untuk memanfaatkan internet berarti PT. Pos Indonesia juga memiliki konsekuensi yaitu harus terus-menurus atau secara berkelanjutan beradaptasi dengan lingkungannya. Hal ini dikarenakan menurut Griffin (2004) lingkungan yang dinamis dan kompleks akan menghasilkan ketidakpastian yang sangat tinggi. Perusahaan yang memiliki ketidakpastian yang sangat tinggi adalah perusahan yang berbasis internet karena lingkungannya sangat dinamis.

BUMN dalam praktiknya tidak bisa untuk tidak berinteraksi dengan lingkungannya. BUMN harus mendapatkan umpan balik dari lingkungan (masyarakat). Umpan balik merupakan salah satu ciri dari pendekatan sistem. Hal ini sama seperti yang dikatakan oleh Sutarto (1991) bahwa dalam setiap sistem terdapat umpan balik yaitu reaksi yang timbul dari lingkungan terhadap organisasi. Umpan balik atau reaksi ini dapat bersifat positif (kepuasan) maupun bersifat negatif (keluhan).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline