Lihat ke Halaman Asli

Michael Prawira

Freelancer Video Editor and Videographer

YU NITI Lenongkestra, dari Komunitas Seni Budaya Paroki Kelapa Gading

Diperbarui: 2 Oktober 2023   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram: @yunitilenongkestra

Jakarta 2 Oktober 2023

Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat kaya, dengan 1340 suku bangsa (data BPS tahun 2010) yang tersebar di 38 provinsi dari Sabang sampai Merauke di mana masing-masing suku memiliki adat istiadat dan budaya yang unik dan berbeda, termasuk dalam hal seni pentas dan seni musik.

Adalah tugas kita sebagai generasi muda dan penggiat seni untuk ikut melestarikan kebudayaan Indonesia, dengan menampilkannya agar semakin banyak generasi muda yang menyukai dan akhirnya akan ikut melestarikannya. 

Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, kami mengajak generasi muda untuk melihat kebhinnekaan yang ada di Indonesia dan kemudian ikut menjaga serta makin menumbuhkannya. Inilah yang menjadi salah satu latar belakang kami, Komunitas Seni Budaya Paroki Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk mementaskan sebuah Konser Live LenongKestra yang merupakan perpaduan budaya tradisional Betawi Lenong dengan musik Modern Orkestra yang belum pernah dipentaskan sebelumnya.

Tidak hanya Lenong dan Orkestra,  kami juga akan menghadirkan musik tradisional lain  seperti Kolintang dari Sulawesi Utara, Angklung dari  Jawa Barat dan Gambang Kromong dari Betawi. Semua itu akan bersatu dalam jalinan cerita yang diberi judul:  Yu Niti (baca: Unity),  yang berarti kesatuan.

Cerita dan musik asli akan menghiasi pentas kesenian ini.

Frank Adam Nahum Petrus Rorimpandey - Sutradara YU NITI Lenongkestra

Cerita dan Musik dipersembahkan oleh Produser, Sutradara, Pengarah Musik dan Pelatih Musik yang telah berpengalaman di mancanegara dengan segudang penghargaan, demi menghasilkan sebuah pentas yang memukau.      "para penonton akan terpukau, tertawa, menikmati pertunjukan ini dari awal sampai akhir", kata mas Toby (Frank Adam Nahum Petrus Rorimpandey) -- sutradara. 

"benar-benar challenging, memadukan berbagai musik tradisional dengan orkerstra" tambah bung Eman (Paulus Emanuel Soekardjo Besu) -- Music Director.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline