Selasa 8 Oktober 2024
Bacaan Injil Lukas 10:38-42
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani.
Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Permenungan malam ini akan saya mulai dengan suatu kisah nyata pengalaman saya ketika disekolah. Suatu hari ketika bel pelajaran selesai berdengung bapak guru menyudahi pembelajaran, setelah saya memberi salam padanya saya mendekati dirinya untuk berbincang sebentar mengenai materi tadi yang bersinggungan dengan teori pembentukan negara.
Diwaktu yang singkat diantara transisi jam pelajaran dan ketika sedang asiknya berbincang, tiba-tiba bincangan saya diserboot oleh teman saya yang terkesan "sok asik" dan "sok ribet."
Saya sangat jengkel padanya dan pak guru pun saya pikir juga bayangkan saja ketika sedang asyiknya membahas dan membincang teori negara tetiba diserobot entitas dan akhirnya pak guru melayaninya karena sungkan.
Jika saya ambil benang merah watak teman saya ini mirip dengan Marta saudara Maria yang menyibukan diri ketika Tuhan datang. Marta menurut saya ingin "mencari muka" dihadapan Tuhan, namun dengan cara yang berbeda dibanding saudaranya Maria.
Maria mendekati Yesus dengan berbincang dan mendengarkan, namun Marta lebih menyibukan diri dan seakan-akan melayani Tuhan Yesus. Marta pada akhirnya memang merasa jengkel sendiri ketika Tuhan tak memerhatikan dia "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Saudara-saudari dalam Kristus ada suatu quotes dalam bahasa latin berbunyi "ora et labora" yang berarti berdoa dan bekerja. Kata-kata ini begitu legendaris terlebih ketika santo Benediktus dan Bunda Teresa Kalkuta menggunakan sebagai motto hidupnya, namun apa sebetulnya arti kata ini dan relevansinya dengan injil hari ini.
Terkadang manusia sibuk sekali bekerja hingga berlarut-larut memang tidak salah sudah seharusnya orang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dan siap melayani dan peduli akan sesama.