Lihat ke Halaman Asli

Michael D. Kabatana

Bekerja sebagai ASN di Sumba Barat Daya. Peduli kepada budaya Sumba dan Kepercayaan Marapu.

Puisi | Nisan Perpisahan

Diperbarui: 31 Oktober 2019   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pxabay.com

Kita sedang berada di tempat pemakaman. Berdiri saling berhadapan. Di tengah kita ada tiga kuburan yang masih basah. Nisannya bertuliskan dengan tinta warna merah.

Kita hanya berdiri dengan masing-masing berpakaian serba hitam. Tidak saling menatap. Juga tidak ada sepatah kata pun yang saling terucap. 

Di nisan itu bertuliskan masing-masing nama mereka. Cinta, kenangan dan rindu. Ya, kita baru saja sepakat menguburkan cinta, kenangan dan rindu yang mati bersamaan beberapa waktu lalu.

Akhirnya, penat melanda. Lalu diam-diam satu persatu dari kita berbalik pergi. Berlawanan arah. Tanpa saling menoleh. Berjalan terus sampai di ujung jalan. Akhirnya, menghilang ditelan waktu. Tidak lagi berduka.

Palla, 18 Januari 2019.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline