Lihat ke Halaman Asli

Michael D. Kabatana

Bekerja sebagai ASN di Sumba Barat Daya. Peduli kepada budaya Sumba dan Kepercayaan Marapu.

Ada Rindu dalam Hujan

Diperbarui: 12 Oktober 2019   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Mendung bukan berarti hujan akan turun

Setiap kali kamu melihat langit mendung
kamu selalu berkata bahwa hujan akan turun dan kamu mulai bercerita tentang kisah kita dulu. Di saat kamu menceritakan kisah itu padaku rindu bangkit dalam dirimu. Kamu menginginkan kisah itu terulang lagi namun tak dapat karena semuanya telah berlalu dan tak bisa diulang lagi.

Hingga sore hari tadi mendung tak menjelma hujan dan kamu hanya terpaku menatap kosong pada langit. Ada marah, sedih dan kecewa. Seolah langit menyakiti hatimu.

Aku hanya ingin menjadi hujan," demikian katamu lalu menatap lekat mataku. Kala itu, langit memang sedang mendung namun awan tidak memberikan setetes butiran air pun dari langit. 

Aku heran dengan kata-katamu. Dina, kataku pelan. Namun belum sempat kulanjutkan kalimatku, kamu tersenyum kemudian menjawab seolah tahu apa yang menganjal di kepalaku. 

"Aku hanya ingin selalu menjadi orang yang membawa kesejukan padamu sama seperti hujan. Aku ingin menemani harimu, walau tidak setiap saat, paling tidak sepanjang hidupmu aku akan selalu ada untukmu,"katamu kemudian. Setelah itu kamu pergi dalam sunyi. Tak pernah kembali lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline