Lihat ke Halaman Asli

Hewan atau Tumbuhankah yang Paling Mungkin Bertahan Hidup?

Diperbarui: 24 September 2017   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin saya telah membahas tentang kloroplas dan ribosom. Sekarang saya akan membahas mengenai kemampuan adaptasi hewan dan tumbuhan. Apakah jaringan hewan akan lebih mudah beradaptasi. Atau jaringan tumbuhanlah yang lebih mudah beradaptasi. Manakah yang paling mungkin bertahan hidup jika terjadi sesuatu yang membahayakan kelangsungan hidupnya.

Untuk dapat menentukan mana yang paling dapat beradaptasi maka kita harus mengetahui apa arti adaptasi. Adaptasi adalah kemampuan yang dimiliki semua makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Dibumi ini terdapat berbagai macam karakteristik lingkungan. Makhluk hidup perlu beradaptasi dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Adaptasi perlu dilakukan supaya makhluk hidup tidak terjadi kepunahan. Lalu kita juga perlu memahami tentang jaringan tumbuhan dan juga jaringan hewan.

Ada berbagai tujuan makhluk hidup beradaptasi meskipun tujuan utamanya tetaplah untuk bertahan hidup. Tujuan makhluk hidup beradaptasi yaitu :

  • Untuk melindungi diri
  • Untuk dapat memperoleh makanan
  • Memastikan kelangsungan hidup dan speciesnya

Ada juga 3 macam jenis adaptasi, yaitu :

Adaptasi morfologi

Adaptasi morfologi adalah adaptasi makhluk hidup dengan pengubahan bentuk dan struktur tubuh. Makhluk hidup mengubah bentuk tubuhnya untuk menyesuaikan dengan lingkunan tempat dia tinggal.

Beberapa contoh adaptasi pada hewan adalah :

  • Bentuk kaku pada unggas.
  • Bentuk paruh pada unggas
  • Bentuk mulut serangga

contoh adaptasi pada tumbuhan adalah :

  • Daun teratai yang lebar dan tipis untuk penguapan
  • Adaptasi fisiologi

Adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak. Adaptasi fisiologi ada yang bersifat reversibel atau dapat kembali kekondisi awal. Contohnya, jika seseorang yang biasa hidup di daerah pantai berpindah ke daerah pegunungan yang tinggi. Maka akan terjadi perubahan fisiologi, yaitu meningkatnya jumlah butir-butir sel darah merah (eritrosit). Namun, jika orang tersebut kembali ke dataran, maka secara perlahan jumlah eritrosit akan turun atau normal seperti semula.

Wikipedia

Contoh adaptasi fisiologi pada hewan :

  • Punuk pada unta untuk meyimpan lemak
  • Kelenjar bau yang dimiliki musang untuk melindungi diri
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline