Lihat ke Halaman Asli

MICHAEL BETHRAND

Akademi Kepolisian

Implementasi Kepemimpinan Visioner dalam Organisasi Polri

Diperbarui: 7 Februari 2023   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: niaga.asia)

Perkembangan arus globalisasi yang diakselerasi oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah menunjang aktivitas kehidupan umat manusia, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan keamanan. 

Teknologi komputer yang didalamnya terdapat internet, cctv, email, chating, dan lain sebagainya telah banyak membantu interaksi antar manusia di seluruh dunia. 

Namun demikian, arus globalisasi yang didalamnya terdapat kemajuan teknologi juga mempunyai dampak negatif yang mengarah pada pelanggaran hukum, seperti munculnya cyber crime, pelanggaran hak milik intelektual, money loundering, human traficking, dan aksi kriminalitas lainnya.

Kondisi nyata yang demikian tentunya menuntut Polri sebagai aparat penegak hukum dan aparat kamtibmas untuk melakukan langkah antisipasi menghadapi tindak pelanggaran hukum dengan modus operandi yang lebih canggih dengan memanfaatkan teknologi di era globalisasi. 

Polri memiliki peran untuk mendeteksi dan mengantisipasi setiap kejahatan yang merugikan kepentingan umum. Polri harus senantiasai mengedepankan penegakkan hukum bagi siapa saja yang dianggap melanggar hukum. 

Keberhasilan dan kegagalan Polri dalam melaksanakan penegakkan hukum sangat ditentukan oleh pimpinan Polri yang mengawaki organisasi. Kepemimpinan menempati posisi kunci terhadap kinerja organisasi Polri.

Menurut Kartini Kartono (1997), kepemimpinan merupakan suatu seni atau kecakapan seseorang dalam mempengaruhi dan menggerakkan seseorang atau kelompok untuk mengikuti keinginannya, sehingga orang / kelompok tersebut yang dipimpin timbul keinginan/kemauan, kepercayaan, hormat, taat kepada yang memerintah.

Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mampu membawa organisasi sesuai dengan azas-azas manajemen modern, sekaligus bersedia memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada bawahan dan masyarakat luas. Karena itu, keberhasilan seorang pemimpin dapat dinilai dari produktifitas dan prestasi yang dicapainya, juga dapat dinilai dari kepiawaiannya dalam memimpin suatu organisasi.

Secara sederhana kepemimpinan itu sendiri adalah kemampuan memperoleh konsensus dan keterikatan pada sasaran bersama, melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan dan kepuasan di kelompok kerja. 

Untuk mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan era kini, diperlukan kejelian dalam menghadapi segala permasalahan-permasalahan yang ada, disamping itu juga harus mempunyai kemampuan memimpin dan kemampuan intelektual yang tidak diragukan sehingga di dalam memutuskan suatu kebijakan dapat diterima oleh masyarakat luas maupun di dalam organisasi yang dipimpinnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline