Latar belakang
Olahraga combat sports termasuk tinju, kickboxing, muaythai melibatkan dua petarung dengan bobot kategori yang sama.
Sesungguhnya tinju ditemukan oleh masyarakat mesir dan diresmikan di ajang kompetisi di tahun 688 SM (Sebelum Masehi). Di eranya, pertandingan tinju tidak memiliki batasan, yaitu dari segi peraturan, bobot badan juga ronde. (Sportlegacy, 2023)
Menang/tidaknya pertandingan ini didasarkan pada petinju yang mengaku kalah serta dengan kondisi yang tidak bisa dilanjutkan.
Oleh karena banyaknya petarung yang gugur dalam olahraga tinju sehingga pada tahun 1867, sebuah batasan diusulkan oleh John Chambers, seorang jurnalis dari British dan disahkan secara resmi dalam marquees of quensberry, yaitu semacam peraturan yang berlaku di era tinju modern saat itu untuk menambahkan batasan, berupa bobot berat petinju di pertandngan tinju amatir.
Dahulu, terdapat tiga kategori saja, yaitu heavyweight, middle weight dan lightweight.
Saat ini telah terdapat 20 jenis kategori berat, mulai Strawweight hingga Heavyweight termasuk dengan bridgerweight sebagai penghubung antara cruiserweight dengan berat 90 hingga 101 kg, dan heavyweight dengan berat diatas 101 kg, yang secara resmi diperkenalkan oleh World Boxing Council di tahun 2020.
Mengapa saat ini diberlakukan batasan atau disebut juga kelas, kategori, atau divisi dalam pertandingan tinju?
Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan alasan pemberian batasan berat badan pada olahraga tinju
Pembahasan