Kalau pada artikel-artikel sebelumnya saya mencoba untuk mengupas persaingan sengit antara Donald Trump dan Hillary Clinton dalam memenangkan US Presidential Election 2016, sekarang saya ingin membahas hal yang lebih "santai". Hal ini menyangkut panggilan resmi terhadap Bill Clinton, apabila Hillary, sang istri, (cukup beruntung) bisa mengalahkan Donald Trump dan menjadi presiden AS ke-45.
Setidaknya ada 2 hal yang menjadi permasalahan. Pertama, Amerika Serikat belum pernah memiliki presiden wanita sebelumnya. Memang negara-negara lain sudah cukup banyak yang mampu memilih wanita sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan mereka. Sebut saya ratu-ratu Inggris seperti Victoria Elizabeth I, Elizabeth II, dsb., Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris di era 80-90an Margaret Thatcher (dan sekarang, Theresa May), bahkan presiden negara kita sendiri, Megawati Soekarnoputri. Akan tetapi dalam sejarah AS memang belum pernah seorang wanita terpilih menjadi presiden.
Sementara itu, saat ini AS akan bersiap untuk melantik wanita pertama untuk menjadi presiden (in case Hillary somehow berhasil menang). Oleh karena presiden-presiden sebelumnya selalu laki-laki, otomatis istri presiden akan bergelar The First Lady of the United States (FLOTUS), atau sederhananya First Lady. Nah, kalau Hillary terpilih sebagai presiden, maka dalam kasus ini pasangan presiden adalah seorang laki-laki. Lantas, apa sebutan yang cocok bagi Bill? First Gentleman? First Man? Atau bahkan First Ladyman?
Permasalahan kedua adalah mengenai status Bill yang juga merupakan mantan presiden. Menurut kebiasaan di AS sendiri, mereka yang pernah menjadi presiden akan tetap dipanggil dengan sebutan "Mr. President" atau "President (Nama Belakang)", sekalipun panggilan itu sebetulnya secara resmi disandang oleh presiden yang sedang menjabat. Akan tetapi kalau Hillary terpilih sebagai presiden, akan begitu membingungkan bila Bill tetap menyandang status ini. Pasalnya, dengan begitu akan ada 2 orang bernama "President Clinton", yakni Bill dan Hillary. Kalau orang menyebut "President Clinton", tentu akan menimbulkan banyak kesalahpahaman apabila tidak disebutkan nama depannya. Duh, repot juga ternyata!
Banyak media sudah mencoba untuk mengulas topik menarik ini dan mengusulkan beberapa panggilan. Bahkan orang-orang awam juga rupanya tertarik dengan topik ini. Memang apabila Hillary terpilih menjadi presiden, rekor yang dipecahkan tidak hanya dalam hal "presiden AS wanita pertama". Hillary juga akan menjadi salah satu presiden tertua yang terpilih dalam sejarah AS (tahun depan Hillary berusia 70 tahun), meskipun ia juga akan menjadi "presiden wanita termuda" dalam sejarah AS (joke yang memang masuk akal). Dan memang hal yang lebih menarik adalah, Bill akan menjadi laki-laki pertama yang menjadi the spouse of the President.
Berikut ini adalah berbagai nama yang diusulkan.
1. First Gentleman. Oleh karena biasanya para istri presiden-presiden AS sebelumnya disebut First Lady, tidak heran bila gelar First Gentleman kemungkinan besar akan disandang Bill, mengingat antonim dari "lady" adalah "gentleman". Rupanya sudah ada 39 wanita yang pernah menjabat sebagai gubernur negara-negara bagian di AS, bahkan ada 6 negara bagian (RI, OR, NH, OK, SC, NM) yang sekarang dipimpin oleh gubernur wanita, dan suami dari para gubernur tersebut digelari "First Gentleman". Sementara itu, Filipina juga mengadopsi gelar "First Gentleman" untuk menyebut suami dari presiden Filipina ke-2 Gloria Macapagal Arroyo, Jose Miguel Arroyo. Akan tetapi panjangnya gelar ini memang menjadi kelemahan. Maksudnya, orang akan lebih sulit mengucapkan "First Gentleman" daripada "First Lady". Selain itu presiden beserta istrinya dalam beberapa occasion sering dipanggil dengan singkatan gelarnya. Presiden dipangggil sebagai POTUS (President of the United States), sementara istrinya dipanggil FLOTUS (First Lady of the United States). Itupun dilafalkan sebagai suatu kata karena memang bisa dibaca po-tus dan flo-tus dan tidak perlu dibaca hurufnya satu per satu. Tetapi kalau First Gentleman of the United States? FGOTUS? Bagaimana cara membacanya?
2. First Consort. Gelar ini dipakai oleh suami dari Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher, Denis Thatcher meskipun sangat jarang dipakai. Akan tetapi apakah memang Bill rela dipanggil demikian? Panggilan itu terlalu bernada Victorian, dan terkesan sangat kuno!
3. Banyak orang tetap menganggap bahwa Bill seharusnya tetap dipanggil Mr. President atau President Clinton, karena memang itu budaya yang ada di AS. Untuk gelar President Clinton, tampaknya mau tidak mau memang harus "dijabarkan". Kalau mengacu pada Bill, tentu ia dipanggil President Bill Clinton, untuk mencegah kebingungan dengan istrinya, President Hillary Clinton. Tentu Bill harus rela bila panggilan yang dulu pernah selalu dimilikinya ketika menjadi presiden kini akan digunakan oleh istrinya sendiri. Kalau saja Hillary bukan istri Bill, panggilan terhadap Hillary tidak akan membingungkan seperti ini! Tetapi masalahnya, kalau Bill tetap dipanggil Mr. President, Bill tidak akan mendapat gelar baru sama sekali!
4. Bill beberapa kali melontarkan lelucon mengenai hal ini. Ia sempat mengusulkan (tentunya hanya sekedar candaan) gelar-gelar seperti First Man, First Mate, First Dude, First Ladyboy (yang ini terkesan berbau transgender), dan bahkan First Laddy (mengacu pada candaan orang-orang Skotlandia yang juga merupakan leluhur Hillary). Tahun lalu bahkan sebelum Hillary mengumumkan kampanyenya, ia bercanda bahwa mungkin ia akan meminta dipanggil Adam saja bila istrinya menjadi presiden. Duh!
5. Banyak orang berpendapat bahwa ia cukup dipanggil Bill saja, tidak perlu dipanggil aneh-aneh yang justru malah bisa menimbulkan kebingungan. Panggilan-panggilan singkat seperti ini memang kerap kali digunakan. Contohnya, President Bush. Oleh karena si ayah (George H.W. Bush) dan si anak (George W. Bush) pernah menjadi presiden (apabila nama depan dan nama belakangnya juga sama), maka sang ayah dipanggil H.W. sementara si anak cukup dipanggil W. Contoh lain, ada 2 presiden yang merupakan sepupu: President Roosevelt. Agar tidak membingungkan, maka Presiden Theodore Roosevelt dipanggil Teddy, sementara President Franklin Delano Roosevelt dipanggil FDR. Tetapi panggilan seperti itu tidak mencerminkan gelar sama sekali, ya!