Lihat ke Halaman Asli

Miavania

Political science

Relevansi Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia Ditinjau dari Hubungan Diplomatik dengan Korea Utara

Diperbarui: 4 November 2019   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Korea Utara merupakan salah satu negara yang menganut paham ideologi komunis. Negara ini menjadi negara yang sangat terisolasi dalam artian sangat menutup diri dari berhubungan dengan dunia internasional. Namun tidak dengan Indonesia. Indonesia menjadi satu dari segelintir negara yang memiliki hubungan diplomatik tersendiri dengan Korea Utara. Indonesia juga menjadi satu dari segelintir negara yang memandang positif Korea Utara.

Hubungan antar Indonesia dan Korea Utara sudah dimulai pada akhir 1950an tidak lama setelah negara Korea Utara baru berdiri, tepatnya ketika Indonesia dan Korea Utara menandatangani kerjasama perdagangan yang diperantarai oleh Tiongkok. Hubungan Indonesia dengan Korea Utara dapat dikatakan sebagai hubungan yang dimulai dari sejarah ideologis kedua negara.

Saat kedekatannya dengan Korea Utara, Indonesia pada masa itu juga sedang mengarah ke Blok Timur, yaitu pada masa orde lama.Pada tahun 1964, untuk pertama kalinya Presiden Soekarno berkunjung ke Korea Utara dan kedatangan beliau di balas oleh Presiden Kim Il Sung saat kunjungannya ke Indonesia pada tahun 1965.

Ketika itu, Presiden Soekarno mengajak orang nomor satu di Korea Utara itu untuk berkeliling di Kebun Raya Bogor, saat mengunjungitempat itu, Kim Il Sung tertarik dengan bunga anggrek dari Makassar dan kemudian memberikan bunga tersebut kepada Presiden Korea Utara, Kim Il Sung dan memberikan nama Kimilsungia. Penyerahan bunga tersebut menjadi bukti bahwa Indonesia pernah dekat dan menjalin hubungan yang baik dengan Korea Utara. Hingga saat ini, peristiwa tersebut di abadikan di Korea Utara dengan diadakannya festival Bunga Anggrek Kimilsungia per bulan April. Hubungan kedua negara juga semakin erat ketika Uni Soviet dan Tiongkok terjadi perpecahan. Kedua negara berusaha untuk membangun poros Beijing-Pyongyang-Hanoi-Jakarta.

Namun setelah berakhirnya masa pemerintahan Orde Lama yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, hubungan antara Korea Utara dan Indonesia mulai memudar dengan masuknya kembali Indonesia ke PBB dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Ketika Orde Baru, Indonesia mulai memihak kepada Blok Barat dan menerima bantuan IMF untuk pembangunan infrastruktur dan perekonomian di Indonesia.

Hubungan Indonesia dan Korea Utara mulai di bangun kembali pada masa Reformasi ketika Presiden Megawati Soekarno Putri mengunjungi Korea Utara dan sempat melakukan dua kali kunjungan bilateral bagi kedua negara. Kedekatan Indonesia dengan Korea Utara juga ditandai dengan ditunjuknya Megawati untuk menjadi delegasi dalam permasalahan di semenanjung Korea oleh Presiden Joko Widodo. Konflik yang terjadi di semenanjung Korea merupakan konflik saudara antara Korea Utara dan Korea Selatan. Indonesia menjadi negara yang memiliki hubungan yang baik dengan kedua negara tersebut. Disamping juga memiliki hubungan yang baik dengan negara Jepang yang menjadi salah satu negara yang sering terlibat masalah dengan Korea Utara, Indonesia juga memiliki kepercayaan tersendiri dari Korea Utara.

Pada puncak pertemuan antara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In, kedua negara Korea Selatan dan Korea Utara dalam permasalahannya dapat sedikit mereda. Dalam konflik semenanjung Korea, posisi dan peran Indonesia sangat penting. Indonesia bisa menjadi jembatan perdamaian antara Korea Utara dan negara tetangga di sekitarny terutama Korea Selatan.

Dalam perkembangannya hari ini, hubungan antara Korea Utara dan Indonesia semakin erat dengan Indonesia menjadi negara pertama yang menyerahkan surat kepercayaan dalam kerjasama ekonomi dengan Korea Utara. Hal ini berisi tentang perjanjian perdagangan dan peningkatan kerjasama dalam bidang politik dan ekonomi kedua negara. Sejauh ini, setelah penyerahan surat tersebut pada tanggal 3 oktober lalu 2019 lalu, diharapkan Indonesia dan Korea Utara dapat membangun kerjasama yang lebih erat lagi.

Pada kesempatan lain juga, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Pyongyang membuka showcase produk Indonesia yang mencapai angka lebih dari 300 produk Indonesia di luncurkan di Korea Utara. Kegiatan ini disambut hangat oleh warga Korea Utara dan pemerintah. Bahkan banyak produk Indonesia yang menjadi favorit di Korea Utara seperti lifebuoy, wippol, superpel, sabun lux, shinzui dan aneka produk lainnya.

Dalam upaya peningkatan hubungan persahabatan, Indoenesia dan Korea Utara juga melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan dan olahraga dengan mengirimkan tenaga pengajar, maupun pelajar ke Korea Utara maupu dari Korea Utara ke Indonesia. Faktor utama yang membuat hubungan antara Korea Utara dan Indonesia baik sebenarnya karena kedua negara tidak pernah mencampuri politik nasional negara masing-masing. Kedepannya, diharapkan hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Indonesia dapat lebih meningkat dan tidak merenggang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline