Lihat ke Halaman Asli

Mia Rosmayanti

Freelancer

Anak-Anak Bintang

Diperbarui: 25 Mei 2023   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustration by 三上 唯: @mikamiyui_  

“Terima kasih banyak untuk hari ini, ya. Aku duluan.”


“Hati-hati, ya.”

Suara-suara itu terdengar tanpa henti bangai dengungan lebah dari ruang ganti ini. Aku tidak perlu cepat-cepat keluar dari sini. Seperti biasa, aku akan menjadi orang terakhir yang keluar dari tempat ini. Hanya dengan cara seperti itulah, aku tidak perlu berbasa-basi dengan orang lain. 

Seharian bekerja saja sudah sangat melelahkan, aku tidak perlu tambah membuang-buang energiku untuk meladeni perkataan tanpa hati dari orang lain.

……

Langit kota ini selalu terlihat abu-abu dan menyedihkan. Kupikir, langit adalah cerminan dari hati orang-orang yang tinggal di sebuah kota. Segemerlap apapun bintang di langit, cahayanya tidak akan pernah bisa menembus kabut tebal dari hati orang-orang. Kesedihan, keputusasaan, perasaan terjebak, kebencian, kesepian dan kesedihan yang mendalam.

Tidak bisa melihat bintang-bintang di langit itu, membuatku merasa sangat kesepian. Aku yakin, aku bukanlah satu-satunya orang yang merasakan hal itu. Entah bagaimanapun seseorang mencoba mengelabui kehidupan kami dengan cahaya dari gedung-gedung yang gemerlapnya menyilaukan, tapi kerinduan pada sang bintang tidak akan pernah terbayarkan.

Memikirkan hal-hal seperti itu membuatku selalu ingin menangis. Meskipun begitu, meskipun sangat ingin menangis, aku harus menahannya. Aku harus mengeraskan hatiku untuk berjalan di atas duri-duri yang bertebaran di dunia yang busuk ini. Meskipun tersesat, aku harus menyingkirkan genangan air mata yang membuat pandanganku makin lama-makin buram dan menemukan jalan lain bagi diriku.

Tak peduli bagaimana akhirnya orang-orang meninggalkanku. Tak peduli walaupun tak ada orang yang bisa menemukanku dalam kabut gelap ini. Tak peduli bagaimana rasa kesepian ini nantinya membunuhku, aku hanya perlu terus berdiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline