Lihat ke Halaman Asli

Mia Oktavia

Mahasiswa Sarjana Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Cegah Gigi Berlubang dengan Permen?

Diperbarui: 26 Mei 2023   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan masalah gigi berlubang, bahkan mungkin saat ini sedang mengalaminya. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%) yang didominasi oleh anak usia dini. Sebanyak 93% anak usia dini, yakni dalam rentang usia 5-6 tahun, mengalami gigi berlubang.

Lihatlah kondisi yang sangat memperhatikan ini. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dengan pemberian informasi terkait upaya pencegahan gigi berlubang. Selain sikat gigi minimal 2 kali dalam sehari, makanan yang dikonsumsi juga menjadi faktor kesehatan gigi yang dimiliki tiap individu.

Salah satu contoh pada kasus anak. Anak-anak memang cenderung memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan seperti cokelat, permen, dan makanan manis lainnya. Seperti yang kita tahu sejak kecil, konsumsi permen yang terlalu banyak merupakan salah satu faktor penyebab gigi berlubang. Lalu apakah pernyataan tersebut benar? Atau justru kebiasaan mengkonsumsi permen dapat mengurangi risiko gigi berlubang yang terjadi? Berikut penjelasannya.

Makanan manis seperti kue, permen, atau cokelat pasti memiliki kandungan pemanis yaitu sukrosa. Nah, kandungan inilah yang dapat merusak lapisan gigi dan memicu terjadinya karies gigi atau gigi berlubang apabila dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan. Makanan manis juga memiliki kemampuan lebih cepat untuk merusak gigi sehingga apabila seseorang mengonsumsi makanan manis dan tidak menggosok gigi setelahnya akan lebih berpotensi mengalami kerusakan gigi.

Tentunya anak-anak yang sudah memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan manis tidak akan mudah lepas dari kebiasaan tersebut. Namun, jangan khawatir. Apabila anak tidak bisa meninggalkan kebiasaan mengkonsumsi makanan manis, maka orang tua dapat memberikan permen karet yang mengandung xylitol sebagai pengganti dari permen dengan kandungan sukrosa. Permen ini berbeda dengan permen lainnya yang justru punya efek yang berkebalikan.

Mengonsumsi produk yang mengandung Xylitol adalah salah satu alternatif untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut. Xylitol adalah pemanis alami yang bermanfaat dalam menekan jumlah bakteri mulut, menghambat pertumbuhan plak, mencegah keasaman plak, dan mempercepat proses pembentukan kembali mineral gigi. Xylitol telah terbukti mampu menjaga kesehatan mulut dengan cara menekan jumlah bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, kini Xylitol telah banyak diaplikasikan dalam banyak produk kesehatan seperti permen karet, obat kumur, dan pasta gigi (Agrianthy, 2014).

Secara khusus, bentuk produk permen karet Xylitol terbukti untuk merangsang produksi saliva, meningkatkan pH plak, sehingga sangat baik digunakan sebagai pembersih rongga mulut. Dengan konsumsi permen karet Xylitol, kebersihan gigi dan mulut diharapkan dapat terjaga dari sisa-sisa makanan yang berada dalam sela gigi dan mengurangi risiko gigi berlubang.

Mia Oktavia, Mahasiswa Sarjana Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline