Lihat ke Halaman Asli

Tanpa Logika

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Empat potong roti, dua cangkir mocca

Menemani resah pagi

Menjadi saksi pertengkaran tanpa logika

"Untuk apa aku disini? jika terus kau abaikan!"

"Untuk aku lukai dan aku kuasai"

Jeritan...

Air mata..

Bersatu memecah pagi..

Mengalahkan kicauan burung tetangga..

"Hentikan semua ini, sebelum aku tiada"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline