Pandemi virus corona kini mulai mereda, pasien positif covid-19 mulai menurun, namun tetap saja ada waktu-waktu tertentu jumlah pasien covid-19 meningkat. Apalagi di masa-masa liburan menuju liburan natal dan tahun baru, dan juga didukung beberapa oknum yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
Masyarakat berpikir bahwa pandemi telah usai sehingga mereka bebas pergi tanpa melaksanakan protokol kesehatan. Bahkan beberapa dari mereka tidak memakai masker saat di luar rumah, jarang mencuci tangan, serta memudarnya kebiasaan-kebiasaan kesehatan lainnya.
Selain menjaga diri secara eksternal, tubuh yang sehat juga perlu dukungan dari dalam. Menjaga diri ini dapat dilakukan dengan berolahraga, istirahat yang cukup, dan makan makanan yang sehat. Makanan dan minuman yang sehat adalah makanan dan minuman yang mengandung tri guna makan dan minum. Triguna makan dan minum yaitu makanan dan minuman yang mengandung tiga kegunaan yakni sebagai zat pembangunan, zat pengatur, dan zat tenaga.
Tanaman Telang (Clitoria ternatea) sendiri merupakan salah satu dari tanaman yang semua bagiannya dapat dimanfaatkan bagi tubuh manusia. Selain warna yang cantik untuk dijadikan tanaman hias, telang memiliki beragam manfaat untuk pengobatan tradisional (Kintamani, 2020). Bagian yang paling sering dimanfaatkan adalah bagian bungan dan dan daun. Bunga telang dapat megobati mata merah, mata lelah, tenggorokan, penyakit kulit, gangguan unaria dan anti racun (Rokhman, 2007). Adapun bunganya dapat dimanfaatkan sebagai obat luka jika ditumbuk kemudian dioleskan ke tempat luka. Bunga telang jika direbus juga dapat digunakan untuk keputihan (Putri, 2019).
Berbagai negara telah menjadikan tanaman telang sebagai tanaman tradisional. Salah satu negara yang memanfaatkan tanaman telang adalah India. Berikut manfaat-manfaat tanaman telang yang dipercayai oleh masyarakat India (Al-Asmari et al., 2014) :
- Untuk mengobati insomnia (sulit tidur), epilepsi (gangguan saat aktivitas sel saraf di otak terganggu, yang menyebabkan kejang), disentri (radang usus disertai diare berdarah), keputihan, gonorrhea (kencing nanah), rematik, bronkhitis, asma, maag, tuberkolosis paru, deman sakit telinga, penyakit kulit seperti eksim (radang kulit), impetigo (infeksi kulit yang sangat menular yang mengakibatkan luka merah pada wajah), dan prurigo (kondisi kulit yang ditandai oleh beberapa benjolan sangat gatal di punggung lengan dan kaki), sendi bengkak, kolik (kondisi dimana bayi sering menangis meski dalam kondisi sehat dan cukup akan asupan susu), sembelit, infeksi kandung kemih, asites (akumulasi kelebihan cairan pada rongga perut)
- Untuk memperlancar menstruasi, melawan bisa ular dan sengatan kalajengking.
- Sebagai antiperiodik (obat untuk mencegah terulangnya penyakitkambuhan seperti malaria), obat cacing, pencahar, diuretan, pendingin, pemicu mual dan muntah sehingga membantu mengeluarkan dahak bronkitis kronis, dan stimulan seksual.
Di Myanmar, campuran jus telang dan susu digunakan meredakan sakit mata (DeFilipps & Krupnick, 2018). Pada masyarakat arab Saudi memanfaatkan daun, biji, dan bunga Clitoria ternatea sebagai obat penyakit liver. Di Madagaskar, daun telang juga digunakan untuk meredakan nyeri sendi (Jain et al., 2003). Sedangkan di Indonesia, bunga telang sering dijadikan obat untuk membuat jernih mata bayi.
Namun dari berbagai khasiat tanaman telang di berbagai tersebut, ada beberapa manfaat yang sesuai dengan hasil penelitian secara ilmiah. Berikut manfaat-manfaat tanaman telang yang telah terkonfirmasi secara ilmiah:
- Antioksidan (Sushma et al., 2015).
- Antidiabetes (Mukherjee et.al., 2018).
- Antiobesitas, Antihiperlipidemik (Chayaratanasin, et.al., 2019), dan kolestrol (Daisy et.al., 2009).
- Antikanker (Balaji et.al., 2016).
- Antiinflamasi dan analgesik (Nair et.al, 2015)
- Antiasma (Singh et.al., 2018).
- Antimikroorganisme (Uma et.al., 2009).
- Hepatoprotektif/ keruskaan hati (Nithianantham, et.al., 2013).
Dari berbagai macam manfaat tanaman telang inilah memperkasai KKN (Kuliah Kerja Nyata) RDR (Reguler Dari Rumah) 77 kelompok 56 untuk membagikan minuman sehat ini kepada para santri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan. Adapun cara membuatnta adalah merebus bunga telang, kemudian diberi sedikit perasan jeruk nipis dan gula. Tidak hanya itu, mahasiswa KKN kelompok 56 ini juga mengadakan bazar yang menjual olahan tanaman telang, yaitu puding telang dan teh telang. Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat dapat mengetahui manfaat tanaman telang, sehingga dapat memanfaatkannya sebagai upaya untuk memiliki hidup sehat melalui tanaman telang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H