Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasih

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Terima kasih

Oleh Mia Komara Yani

Kalimat terima kasih, mungkin memiliki derajat yang sama dengan apa kabar, selamat pagi atau ucapan salam lainnya. Terkadang kalimat seperti ini lebih bermakna sebagai basa basi saja. Namun bila kita runut keberadaannya, kalimat terima kasih sebenarnya memiliki sensasi yang luar biasa dan berarti sangat dalam bagi penerima ucapan. Coba dengar saja ketika ada seseorang yang marah karena temannya tidak mengucapkan terimakasih saat ia melakukan sesuatu, atau seorang teman yang berselisih karena sahabatnya tidak tahu berterima kasih.

Ucapan terima kasih secara kiasan bisa dikatakan retoris, karena terkadang tidak membutuhkan balasan. Tetapi untuk si penerima ucapan kalimat ini bisa diingat sampai kapanpun, dan hatinya tergerak untuk terus mengenang jasa si pembuat terima kasih.

Mengajarkan dan mendidik anak-anak untuk mengucapkan terima kasih, sebaiknya dari usia dini, karena hal ini akan menjadi kebiasaan sampai dewasa nanti. Dan secara tidak langsung membiasakan mereka untuk menghargai orang lain dan berlaku rendah hati kepada sesama.

Tengoklah, bagaimana anak-anak sekolah tawuran hanya karena tangannya tersenggol, atau karena hal-hal sepele lainnya. Seandainya mereka lebih rendah hati mungkin hal-hal kecil tidak akan membuat mereka tawuran.

Mari para orang tua, kita ajari anak-anak kita untuk selalu berterima kasih agar mereka menghargai dan menghormati orang lain, terutama kepada Tuhan yang telah menciptakannya.

Semoga tulisan ringan ini bermanfaat bagi pembaca.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline