Lihat ke Halaman Asli

Budi Daya Tanaman Hidroponik

Diperbarui: 18 November 2020   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Budidaya Tanaman Hidroponik di Tengah Pandemi Covid-19, Hidup Sehat! Kita Sehat!

Tonjong - Dalam suasana pandemi seperti ini, bahan pokok makanan sangat dibutuhkan bagi masyarakat, terutama sayur-sayuran sebagai salah satu bahan untuk meningkatkan metabolisme.

Pembudidayaan tanaman hidro misalnya yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa perguruan Tinggi Islam di Semarang, Mia (21) mahasiswi asal Brebes Jawa Tengah. Selain memperoleh hasil sayuran yang sehat, juga alat yang digunakan menggunakan bahan-bahan bekas serta ramah
lingkungan.

Banyaknya bahan-bahan bekas yang membuat lingkungan menjadi tercemar serta dampak yang ditimbulkan membuat Mia mengembangakan budidaya sayuran kangkung dan sawi.

Semenjak pandemic seperti ini, semua pekerjaan mengikuti aturan dari pemerintah yaitu WFH (Work From Home) yang membuat masyarakat menjadi terbatas akan aktifitas mereka seperti biasanya.

Alat dan bahan yang digunakan diantaranya, Styrofoam, akua gelas, pisau, sekop, ember, benih kangkung dan sawi serta tanah. Untuk benih, bisa juga menggunakan benih tanaman yang lain juga. Benih yang akan digunakan direndam terlebih dahulu semalaman agar bijinya menjadi pecah dan cepat pertumbuhannya.

Budidaya seperti ini bisa menjadi alternative bagi masyarakat di tengah pandemic, agar menjadikan suatu pekerjaan yang menghasilkan produk yang bermanfaat bagi diri sendiri.

Apalagi bahan makanan sekarang menjadi susah dicari, bahkan menjadi bahan rebutan masyarakat luas.

Selain bermanfaat bagi diri sendiri, juga bisa menjadi penghasil ekonomi yaitu bisa dijual kembali dengan harga yang relative mahal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline