Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Harapanku

Diperbarui: 14 Februari 2019   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

paxels.com

Harapanku
Aku sering melihatnya hidup di tembok kamar
Dia sangat dekat denganku, sangat
Namun aku belum pernah menyentuhnya

Harapanku
Kamu itu seperti pulpen yang ku letakkan di depan mataku
Yang hanya bisa kulihat namun belum pernah ku tuliskan
Harapanku sangat dekat
Sering orang menertawakannya

Bahkan, mereka bilang itu bukan harapan
Mereka bilang harapanku terlalu biasa
Mereka bilang harapanku terlalu tinggi
Beragam kalimat ku dapatkan

Sudahlah
Aku lelah menepis segalanya
Tak bisakah biarkan aku menghadapinya?
Dengan pembangkit dari kata-kata kalian itu

Lalu lihat diwaktu yang akan datang
Siapkan segudang kata menyesal
Aku harap kalian bisa menerima apa yang sudah ku dapatkan

Pontianak, 27 Oktober 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline