Lihat ke Halaman Asli

Hanphone Canggih Bisa Menghilangkan Toleransi?

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore ini setelah mengurus pengembalian deposit kakak yang dirawat di RS. Harapan Kita saya menuju halte bis transjakarta untuk kembali ke rumah. Pukul 14.40 sampai di halte, tapi bis baru tiba pukul 15.20 itupun bis sudah dalam keadaan penuh, maka saya melewatkan kesempatan untuk naik. Tapi sayangnya bis kedua baru datang setengah jam berikutnya, keadaan di depan pintu terlihat penuh, tapi karena  tidak mau mengambil resiko menunggu setengah jam lagi, saya memutuskan untuk naik ke bis tersebut.

Setelah 'berhasil' masuk saya melihat celah untuk berdiri di samping seorang wanita muda yang sedang asyik memainkan sebuah HP canggih merk terkenal. "Maaf mba, bisa geser sedikit?" si mbak hanya menoleh sebentar, lalu kembali menekuni layar HPnya. Bingung dan sedikit kesal saya bicara sedikit lebih keras, "mbak, maaf geser sedikit dong", kali ini tanpa menoleh si mbak bergeser sedikiiiiit sekali. Beruntung orang disebelahnya bergeser dan memberi saya tempat "sini mbak, masuk kesini", saya pun menyelip diantara mereka "trims mbak", sementara si mbak tetap sibuk dengan HPnya. Setelah saya mendapat tempat saya melihat pemandangan aneh tapi nyata, ternyata si mbak dengan HP canggihnya tidak sendirian, berderet di bangku dihadapan saya 5 orang wanita muda sibuk menatap layar HP masing-masing.

Halte demi halte dilalui, tentu saja penumpang semakin bertambah. Saya melihat seorang ibu yang sudah tua dan seorang kakek sepuh terhimpit ditengah-tengah orang yang berdesakan di area pintu, beberapa orang bergeser untuk memberi ruang kedua pasangan tersebut agar bisa bergeser ke dalam, sehingga sampailah mereka disamping saya, tepat dihadapan ke-5 wanita dengan HP canggih berbagai merk. Ajaibnya ke-5 wanita muda ini tidak tergerak sedikitpun untuk memberi tempat pada ibu tua tersebut. Berikut 5 reaksi berbeda yang diberikan ke-5 wanita muda tersebut :

Wanita 1 : Melihat sekilas kemudian kembali memainkan tuts HP.

Wanita 2 : Menggeser kakinya sedikit agar Ibu tersebut bisa berdiri 'sedikit' lebih nyaman.

Wanita 3 : Menatap kedua pasangan tersebut, tapi kemudian menatap layar HPnya kembali.

Wanita 4 dan 5 : Sibuk senyum-senyum sendiri menatap layar tanpa menoleh sedikitpun.

Bagaimana dengan si mbak? Tetap sibuk dengan HPnya tanpa bergeser sedikitpun.

Saya tahu handphone atau gadget canggih lainnya tidak bisa disalahkan, semua memang tergantung dari penggunanya. Dan saya juga tahu saat itu adalah jam pulang kantor, yang tentunya setelah beraktivitas seharian membuat semua orang lelah, melihat-lihat status teman di facebook atau sekedar berkirim pesan mungkin bisa menghilangkan stress setelah seharian bekerja dibawah tekanan. Tapi sudah sebegitu egoiskah kita sehingga tidak ada tempat lagi untuk bertoleransi terhadap orangtua?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline