KOLABORASI ORANGTUA DI SEKOLAH INKLUSI
Peran guru dan orang tua sangat mendukung dalam perkembangan anak baik secara fisik maupun sosial. Hal yang perlu dilakukan guru dan orang tua adalah kerjasama agar orang tua dapat mengikuti sejauh mana perkembangan anak mereka disekolah. Kerjasama merupakan suatu usaha atau kegiatan bersama yang dilakukan oleh kedua belah pihak dakam rangka untuk mencapai tujuan bersama (Arifiyanti, 2015). Berdasarkan penelitian Blue-Banning dkk (dalam Heward, 2013) bahwa kerjasama yang efektif antara sekolah dan orang tua ditandai dengan keterlibatan keluarga untuk meraih tujuan bersama, yaitu untuk perkembangan optimal anak.
Poin penting dari kolaborasi adalah pendidik perlu cermat menempatkan diri bahwa guru adalah pendamping di sekolah (atau bisa dikatakan ahlinya di sekolah) namun tetap menghargai bahwa orangtua adalah pendamping utama di rumah (atau ahlinya di rumah). Menurut Santrock, J. W. (2007, hal. 57) "orang tua dan sekolah harus saling bekerja sama. Kedua pihak ini harus ada hubungan secara teratur untuk membicarakan kemajuan anak". Untuk itu, perlu adanya persepsi yang sama dan bentuk kerjasama nyata yang diimplementasikan guru di sekolah inklusi bersama orangtua agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Berikut penjelasan mengenai kedua hal tersebut :
1. Menyamakan Persepsi Inklusi dengan Orangtua Siswa
Ketika orangtua mendaftarkan anaknya untuk sekolah di sekolah inklusi, pada saat yang sama pihak sekolah perlu menjalin kesepakatan berkaitan dengan visi misi lembaga. Di awal pendaftaran, orangtua bisa menandatangani lembar kesepakatan tentang visi misi lembaga yang salah satunya adalah mengusung nilai keberagaman. Untuk itu kedepannya, kesepakatan ini dijadikan pegangan dan dasar dalam menjalin kerjasama dengan orangtua. Sehingga orangtua memiliki persepsi yang sama tentang konsep sekolah inklusi.
2. Bentuk Kerjasama Antara Guru dan Orangtua di Sekolah Inklusi
Ada beberapa bentuk kegiatan kerjasama yang bisa dilakukan guru bersama orangtua di sekolah inklusi yaitu :
Melibatkan orangtua dalam pendampingan pembelajaran di rumah
- Keterlibatan orang tua akan membantu tercapainya tujuan pembelajaran dan juga dapat memperlancar kegiatan sekolah. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, sekolah perlu merangkul orang tua dalam proses pendidikan.
- Kegiatan Parenting
Parenting merupakan In our society, we emphisize that parenting is a process that brings about an end result (Jane, 2012). Istilah parenthing menggantikan parenthood, dimana bermakna keberadaan atau tahap jadi orangtua, jadi kata kerja yang bermakna melaksanakan sebuah pada anak seolah-olah orang tua yang mengasuh anak jadi manusia yang baik (Lestari, 2012). Banyak program parenting saat ini yang bisa diikuti oleh orangtua. Program parenting merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pola asuh orangtua guna membangun karakter positif pada anak.
- Komunukasi Intrepersonal
Komunikasi merupakan suatu proses yang memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini sistem dapat disusun, dipelihara dan diubah (Edi Harapan dan Syarwani Akhmad, 2012:2). Komunikasi interpersonal yang dimaksud disini adalah komunikasi antara guru dan orang tua baik dengan menggunakan alat komunikasi digital seperti gadget maupun komunikasi cetak (buku penghubung). Komunikasi berguna untuk menerapkan pendidikan yang berkesinambungan. Jika hanya salah satu pihak saja yang memberikan pendidikan, maka hasilnya juga tidak akan optimal karena anak menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama orang tua daripada di sekolah.
Ketika anak di sekolah, pembelajaran dilakukan maksimal hanya selama satu jam. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan sekolah juga dapat memberikan pengaruh yang besar. Oleh karena itu, pendidikan yang didapatkan anak di sekolah lebih baik dilanjutkan atau diterapkan di rumah termasuk pada penguatan pendampingan kemandirian, penggalian potensi ataupun sikap anak. Salah satu bentuk komunikasi interpersonal (guru dan orang tua) yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah yaitu dengan cara komunikasi harian saat orangtua mengantar dan menjemput anak di sekolah dan juga melalui buku penghubung.