Sibuk mengejar gelar sarjana dan menghabiskan waktu tanpa beriman dengan menjalankan perintah Allah Ta'ala adalah sebuah kesalahan yang fatal.
Kehidupan dunia adalah kehidupan sementara sebagai ladang untuk mengumpulkan bekal berupa amal kebajikan untuk menuju kepada akhirat. Sedangkan akhirat adalah tempat dimana kita akan menjalani hidup setelah mati dan tidak tidak ada kematian setelah itu.
Allah Ta'ala berfirman :
" Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhiat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui " (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 64).
Maka, kita harus menyeimbangkan antara dunia dan akhirat dengan Tawazun. Tawazun adalah sikap menyeimbangkan segala aspek dalam kehidupan, tidak condong kepada salah satu perkara saja. Selain itu, bisa juga diartikan sebagai keseimbangan hidup dunia dan akhirat, serta keseimbangan antara jasad, akal, dan hati nurani seorang muslim.
Konsepnya sederhana yang harus senantiasa diingat :
"Kamu tak bisa apa apa tanpa Allah, tapi kamu bisa meraih segalanya dengan izin Allah".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H