Lihat ke Halaman Asli

Pancasila di Mata Generasi Z: Peluang dan Tantangan

Diperbarui: 20 Desember 2024   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menghadapi dinamika baru di tengah generasi Z, generasi yang lahir di era digital dengan arus informasi yang deras. Generasi ini memiliki karakter unik: terbuka terhadap keberagaman, kritis terhadap otoritas, dan sangat adaptif terhadap teknologi. Namun, tantangan besar muncul dalam internalisasi nilai-nilai Pancasila di era ini.

Bagi sebagian generasi Z, Pancasila tetap relevan sebagai pedoman hidup. Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan keadilan sosial masih dianggap selaras dengan aspirasi mereka terhadap masyarakat yang inklusif dan progresif. Banyak gerakan sosial dan komunitas berbasis teknologi yang didirikan generasi ini sejatinya mencerminkan semangat Pancasila, meskipun kadang tidak disadari.

Namun, di sisi lain, skeptisisme terhadap Pancasila juga meningkat. Beberapa menganggap Pancasila lebih sering digunakan sebagai retorika politik oleh elit daripada diwujudkan dalam kebijakan nyata. Dalam dunia digital, narasi kontradiktif mengenai Pancasila mudah tersebar, menciptakan kebingungan dan potensi polarisasi. Selain itu, generasi Z sering kali mengkritik implementasi Pancasila yang dianggap tidak sejalan dengan realitas, seperti maraknya intoleransi dan ketimpangan sosial.

Pro: Generasi Z memiliki potensi besar untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui pendekatan kreatif, seperti kampanye digital dan konten edukatif. Dengan akses informasi yang luas, mereka dapat mereinterpretasi Pancasila agar relevan dengan tantangan zaman.

Kontra: Kurangnya edukasi mendalam tentang Pancasila di sekolah dan keluarga dapat membuat generasi ini kehilangan esensi nilai-nilainya. Tantangan lainnya adalah distraksi dari budaya global yang dapat melemahkan identitas nasional.

Untuk memastikan Pancasila tetap hidup di hati generasi Z, diperlukan pendekatan inovatif dan kolaboratif yang menjadikan Pancasila bukan hanya teori, tetapi bagian dari keseharian mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline