Lihat ke Halaman Asli

Rohingnya: Tujuan Kami Bukan ke Aceh

Diperbarui: 17 Desember 2023   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Rohingnya  (Sumber : Rahmat Mirza)

Gelombang pendaratan rohingnya sebenarmya sudah lama  ke aceh namun pada bulan ini mencuri perhatian kenapa tidak, mulai sejak tanggal 14 november lalu UNHCR  sampai sekarang mencatat bahwa pengungsi rohinnya sudah sampai keaceh dengan jumlah 1.543 pengungsi dalam enam gelombang. Jumlah yang sangat fantasi bukan? Bangaimana dengan pertahanan kelautan kita? Begitu mudahnya mereka  bisa masuk ke negeri kita tanpa harus ada pasport.

Warga aceh  yang dulunya secara baik menerima mereka, namun belakangan ini warga aceh semakin merasa tidak aman, bahkan mengusir mereka dengan cara menbongkar tenda-tenda para pengungsi. Salah satu penyebabnya mereka sendiri tidak tertib dalam menjalankan norma-norma islam dan adat setempat.

Siapa Rohingya? Mungkin ini pertanyaan yang sangat besar dalam pikiran kira, karena kalau dilihat dari segi wajah mereka lebih mirip orang " India" tetapi mereka tinggal di daerah negara budha yang bernama mnyamar. Pada artikel ini saya  akan membahas sediikit tentang Rohingya.

Sejarah Rohingnya

Dalam sejarah, dulunya muslim bengal ini dibawa oleh seorang raja yang bernama Narameikhla pada tahun (1404- 1434 M). Raja yang awalnya pernah diasingkan, lalu kesultanan bengal meminta bantuan ke sultan bengal Jalaludin Mahmud syah untuk merebut tahtannya kembali didaerah Mnyamar barat. Sang sultan jalaludin pun memerintahkan pasukannya dengan kekuatan militer yang dimilikinya untuk merebut kembali tahtanya.

Setelah berhasil kembali berkuasa sultan Narameikhla didaerah Arakan, nilai-nilai islam sudah mulai terasa dan tersebar. Lalu beliau mengubah namnya menjadi Solaiman Shah, ia berhasil membangun mesjid dan memadukan antara budaya budha dan islam.

Sudah sejak abad ke 15, komunikas muslim ini sudah menetap diwilayah Arakan utara, mereka inilah yang kita kenal dengan sebutan 'Rohingya'. Nenek moyang mereka adalah muslim. Saking kuatnya mereka berhasil mempengaruhi kerajaan budha masa itu.

Namun semuanya tidak berjalan mulus, pada tahun 1784 dan 1824 Arakan diambil alih oleh Raja Myamar dan menjadika koloni inggris. Rohingya mulai mengalami masa buruk ketika dijajah oleh inggris dan dilanjutkan oleh japang yang memyerang burma pada tahun 1942.

Pada tahun 1948 Myamar merdeka, disinilah konflik antara pemerintahan Myamar dan Rohingnya terjadi. Pemerintah ditak mengakui mereka sebagai warga negara burma dan terjadi pengucilan terhadap mereka samapai sekarang ini.

Faktor rohingnya Mengungsi ke Indonesia 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline