Lihat ke Halaman Asli

Mhhd Rizal

Mahasiswa

Mengabdi di Masyarakat Maros Melalui Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme sebagai solusi Pengelolaan Limbah Domestik

Diperbarui: 4 November 2024   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Kegiatan(Dokumentasi pribadi)

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) Departemen Kesehatan Lingkungan Melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Maros melalui Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme sebagai Solusi Pengolahan Limbah Domestik.

Dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) yang ke-43, tim pengabdian masyarakat Departemen Kesehatan Lingkungan mengadakan pelatihan pembuatan Eco-Enzyme di Desa Borimasunggu, Kec. Maros Baru, Kab. Maros, pada Sabtu (02/11/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan warga dalam mengolah limbah domestik secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pelatihan ini dihadiri oleh 4 orang dosen pendamping, 10 orang mahasiswa, Kepala desa, serta 20 orang ibu rumah tangga. Basir, SKM,. M.Sc selaku salah satu dosen pendamping, menyatakan bahwa pelatihan ini perlu diadakan kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga agar sampah dapur dapat diolah dengan maksimal. 

 "Pelatihan Eco-Enzyme diharapkan mampu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengolah limbah domestik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, manfaat Eco-Enzyme yang bisa menggantikan peran sebagian besar kebutuhan rumah tangga diharapkan dapat dirasakan oleh masyarakat desa Borimasunggu" ucap Dr. Agus Bintara Birawida selaku Koordinator tim. 

FKM UNHAS(Dokumentasi pribadi)

Proses pembuatan Eco-Enzyme dari sisa sayuran dan buah-buahan dinilai efektif dalam mengurangi sampah organik rumah tangga. Selain ramah lingkungan, Eco-Enzyme juga memiliki manfaat kesehatan karena dapat membantu mengurangi potensi pencemaran udara dan air akibat limbah domestik. Dengan begitu, Eco-Enzyme diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, baik dalam menjaga kebersihan lingkungan maupun meningkatkan kualitas hidup melalui pengelolaan limbah yang lebih baik.

Kegiatan ini diawali dengan pengerjaan pre-test, kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dan praktek pembuatan Eco-Enzyme, serta diakhiri dengan post-test untuk mengukur sejauh mana pemahaman para peserta setelah mengikuti pelatihan. 

Potret FKM UNHAS(Dokumentasi pribadi)

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. "Kami sangat senang dengan kedatangan mahasiswa sekalian dalam rangka membawakan pelatihan Eco-Enzyme kepada ibu rumah tangga di desa kami. Semoga ilmu yang diberikan dapat diterapkan oleh masyarakat, agar sampah dapur dapat diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis". Ujar Syamsul Rijal selaku kepala desa. 

Pelatihan Eco-Enzyme ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) dan SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak). Eco-Enzyme, yang dibuat dari sisa sayuran dan buah-buahan, memiliki banyak manfaat lingkungan dan kesehatan. Penggunaan Eco-Enzyme membantu meminimalkan sampah organik rumah tangga yang berpotensi menjadi sumber pencemaran udara, tanah, dan air. Dengan mengurangi emisi gas berbahaya dari sampah organik yang terurai, Eco-Enzyme berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik, mendukung SDG 3 dalam hal menciptakan lingkungan sehat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline