Lihat ke Halaman Asli

Marah dan Dampaknya Terutama Bagi Kesehatan Mental

Diperbarui: 20 Juli 2023   01:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


SIFAT MARAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN MENTAL
Disusun Oleh:
MHD IKHSAN TRISNADI : (2115050122)
PRODI ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
2023M/1444H
Abstrak : Marah itu suatu emosi yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, marah terdapat 2 sisi yaitu terpuji apabila digunakan dalam menjaga diri, keluarga, dan dalam bermasyarakat. Tetapi marah bisa tercela dan harus diwaspadai apabila dilakukan dalam bentuk kekerasan. Marah itu sikap yang wajar bagi manusia, namun saat ini banyak penyakit bermunculan karena penyebab utamanya adalah marah. Seakan orang-orang tidak tau bagaimana dan cara bersikap marah yang baik. Emosi marah ini muncul akibat perasaan-perasaan diri tidak senang terhadap orang lain yang berkaitan dengan kepribadian. Didalam Al-Qur'an Allah mengingatkan manusia untuk menjauhi dan memperkecil sifat marah karena memiliki dampak seperti dendam yang berakibat dalam sosiologis sampai dengan Kesehatan mental, dimana sifat marahnya sulit untuk dikontrol dan membekas didalam batin. Allah berfirman didalam Al-Qur'an dimana memberikan solusi dalam mengendalikan emosi marah ini yaitu dengan cara memaafkan, sabar, syukur.
Kata Kunci :Marah, Kesehatan Mental. Dan Perspektif Al-Qur'an
Abstrak : Anger is an emotion that has an important role in human life, there are 2 sides to anger, which is commendable when used in protecting oneself, family and society. But anger can be reprehensible and must be watched out for when it is done in the form of violence. Anger is a natural attitude for humans, but nowadays many diseases appear because the main cause is anger. It's as if people don't know how and how to be angry properly. This angry emotion arises as a result of feelings of displeasure towards other people related to personality. In the Qur'an, Allah reminds people to stay away from and minimize anger because it has an impact such as revenge which has sociological consequences up to mental health, where anger is difficult to control and makes an impression on the mind. Allah says in the Qur'an which provides a solution in controlling this angry emotion, namely by forgiving, patience, gratitude.
Keywords : Anger, Al-Qur'an Perspective and Mental Health


PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai keberagaman unik pada dirinya. Setiap manusia memiliki suatu kemampuan yang diberikan Allah SWT, diantara kemampuan yang dianugerahi pada manusia yaitu sifat emosi. Menurut Indah dikutip dalam skripsinya, "ada beberapa emosi dasar yang dimiliki manusia diantaranya emosi marah, gembira, sedih dan takut".Sikap perwujudan diantara emosi tersebut berkaitan dengan tahap perkembangan usianya, situasi serta kondisi saat emosi tersebut muncul. Selanjutnya menurut indah didalam skripsinya, banyak terjadinya perkara, baik dikalangan masyarakat, pemuda ataupun dalam kalangan pejabat yang memberikan suatu peristiwa mengenai adanya perilaku yang semakin berkurangnya sikap sopan santun serta rasa aman,yang disebabkan karena muncul berbagai sifat jahat banyak orang dalam mendapatkan keuntungan.1
Menurut M.Amin Abdullah, "mengilustrasikan berbagai keresahan zaman saat ini dengan ungkapan berikut. Hati nurani terlepas dari akal sehat". Hal ini karena sikap serakah yang melindas perilaku cerdik pandai. Dipraktekkan dalam berbagai hal seperti perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merajalela, sebagai akibatnya terjadi kerusakan pada lingkungan alam,karena munculnya berbagai tindakan kekerasan dan mutual distrust atau sikap saling tidak percaya yang mewabah dimana-mana. Penyebab timbulnya, diantara salah satu adalah sikap hawa nafsu emosi yaitu Marah. Emosi marah yang berlebihan ini menimbulkan suatu dendam didalam hatinya yang ingin disampaikan dalam bentuk fisik maupun non fisik.
1Indah Wigati ,Teori Kompensasi Marah Dalam Perspektif Psikologi Islam (TADIB, Vol. XVIII, No. 02, Edisi Nopember 2013), hlm 194
Penyebab besarnya masalah kekerasan dan kejahatan tersebut diantaranya semakin rendahnya sikap moral dalam mengendalikan dirinya yang menimbulkan kasih sayang kepada orang lain2.
B. Kemarahan Allah Terhadap Orang-Orang Kafir
Dalam al-Quran surat Al-Mu'minun ayat 12-14 dijelaskan terkait penciptaan manusia yang berasal dari air mani maka dari itu manusia dilarang berbuat licik dan kerusakan dimuka bumi. Apabila Allah menghendaki pasti akan dikembalikan kepada kehinaan sebagaimana asalnya. Dilihat dari murka Allah terhadap orang yahudi yang mana mengingkari ayat-ayat Allah serta membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Kedurhakaan itu sudah melampaui batas.Allah juga pernah melakukan tindakan marah pada kaum Bani Israil. Allah marah sebab kedurhakaan dan Keangkuhan kaum Yahudi, kemudian ditimpakanlah kenistaan dan kehinaan yang mengakibatkan mereka mendapat kemurkaan Allah, hal ini terdapat di surah Al-Baqarah 61.
Allah Subhanahu WaTa'ala berfirman:

)(
"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, Wahai Musa! Kami tidak biasa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi,seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah. Dia (Musa) menjawab, Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah kesuatu kota, pasti kamu akan
2M.Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif Inter konektif, Cet.I (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2006), hlm 94
memperoleh apa yang kamu minta. Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar).Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas." (QS. Al-Baqarah: Ayat 61)3
Emosi (marah) muncul ketika tersinggung, direndahkan, dipukul, atau disiksa. Namun marah yang berlebihan merupakan sifat tercela yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, maka dari itu sifat marah yang berlebihan dilarang dalam Islam. Menurut psikologis dalam kesehatan, marah dikenal dengan suatu keadaan, dari perilaku: beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati, terganggu, geram, tersinggung, bermusuhan dan yang paling mengerikan terjadinya tindakan kekerasan terhadap kebencian pada seseorang. Saat seseorang marah, dalam kondisi ini tubuh mengalami peningkatan denyut jantung, peredaran darah bertambah cepat sehingga mengalami tekanan darah naik, pupil mata membesar bila marah, serta tingkat adrenalin yang tinggi.4
Didalam Perspektif Islam marah itu sesuatu yang manusiawi yang diperlukan untuk menjaga diri, keluarga, agama, dan sebagainya. Namun amarah yang tidak diperbolehkan dalam islam adalah kemarahan yang diluar kesadaran sehingga mengalahkan kendali akal dan pikiran, agama dan ketaatan.5
Dapat kita ambil contoh yaitu sifat marah dari Nabi Musa As kepada kaumnya yang mana telah menyembah sebuah patung anak sapi,kisah ini dicantumkan dalam Q.S Al-A'raf/7:150. Dijelaskan pada Tafsir Al-Misbah yaitu menjelaskan kondisi Nabi Musa As yang mana juga bersedih hati karena


3Muhammad Shokhib Tohir, Al-Quran dan Terjemahannya (Jakarta: Pustaka Al Hanan), hlm 342
4Moch. Sya'roni Hasan.2017. Manajemen Marah dan Urgensinya Dalam Pendidikan Al-Idaroh .Vol.I .hlm 90
5Rivia Fathimatuzzahro, " Terapi Realitas Untuk Mengendalikan Marah Seorang Remaja di Desa Dekat Wetan Lamongan" (Skripsi :UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018). hlm 36


kaumnya melakukan kesesatan setelah Nabi Musa As bermunajat pada Allah SWT. Disamping itu, Nabi Musa sangat marah yang kemarahannya itu menguasai dirinya, bahkan Nabi Musa melemparkan lauh-lauh yaitu lembaran-lembaran kitab Taurat serta memegang rambut Nabi Harun As sambil menarik kearahnya. Hal ini bukan untuk menyakiti Nabi Harun melainkan menggambarkan kekesalan Nabi Musa As terhadap kaumnya dan mengganggap Nabi Harun tidak menjalankan amanahnya. Amarah yang berlebihan ini bagaikan suatu bisikan yang berbicara dan mendorong seseorang untuk bertindak keras.6
Dari rasa marah ini, dapat mengakibatkan "Stressor" (penyebab terjadinya stres) bila rasa marah ini dibawa kedalam pikiran dan merasa diri akan bersalah sendiri dan enggan meminta maaf kepada orang yang sudah dilampiaskan amarahnya. Dimana akan terjadinya sikap gelisah tidak menentu, panik, takut tanpa alasan terhadap diri seseorang. Seperti pertengkaran persahabatan diakibatkan kesalahpahaman yang mengakibatkan terjadinya kekerasan diantara kedua pihak tanpa enggan ada yang meminta maaf dan ini akan menimbulkan kondisi rasa malu atau gengsi dalam suatu diri.7
Al Qur'an yang membahas persoalan tentang sifat marah diantaranya yaitu dalam Q.S Ali Imran ayat 134 yang menunjukkan untuk menahan amarah dan memaafkan kesalahan baik dalam waktu yang lapang maupun sempit.
Disini dapat ditinjau bahwa pemahaman tentang ayat diatas perlu mengasumsikan tujuan dibalik teks al-Quran tersebut untuk dikontekstualisasikan pada masa kini. Maka dari itu, penelitian ini akan menyelidiki "Sifat Marah dan Hubungannya Dengan Kesehatan Mental Dalam Q.S Surat Ali Imran Ayat 134"


6M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan, dan Keserasianal-Qur'an. (Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 1, hlm 308
7http://aeppsikologi.blogspot.com/2011/10/makalah-kesehatan-mental.htm diakses tanggal 10 Mei 2023


BAB II
PEMBAHASAN 

A. Pengertian Marah Dalam Tafsir Al-Misbah M.Quraisy Shihab dan Pengertian Kesehatan Mental


Umumnya marah merupakan suatu sikap perilaku dalam diri manusia dimana karena menerima suatu tindakan dari seseorang yang sangat tidak disenanginya atau dimana keadaan diri yang menerima suatu tindakan perlakuan yang tidak pantas. Penyebab adanya marah ini cukup beragam baik dari hal-hal yang sepele atau hal yang begitu berat yang tidak disenangi bagi diri seseorang.8
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dimana marah diartikan sebagai sikap jengkel karena mendapat perlakuan yang tidak sepantasnya seperti dihina, dicaci-maki atau dibully.9 Marah dapat dibayangkan sebagai air mendidih yang mengeluarkan asap panas, dimana kita ibaratkan darah mendidih yang panas didalam diri mengumpal didada dan langsung menyembur ke otak lalu menguasai titik pikiran manusia.10
Sifat marah, menurut Charles Spiel berger (dikutip dari Edi Sugianto dalam buku Marah itu Sehat) "Marah adalah suatu perilaku yang normal dan sehat yakni sebagai salah satu bentuk ekspresi emosi manusia".Marah dapat dikatakan sebagai emosi negative seseorang terhadap orang lain yang dipersepsikan dalam keadaan yang tidak menyenangkan. Dalam hal ini marah dapat menjadi salah penyebab perubahan perilaku dan sifat seseorang. Pada saat terjadinya keadaan marah, maka denyut jantung dan tekanan darah meningkat, yang dapat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline