Lihat ke Halaman Asli

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT-MBKM) di Desa Laboratorium Terpadu Pudak, Mahasiswa Kesmas-Unja Membentuk Desa Safety Farming

Diperbarui: 25 Oktober 2024   02:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama petani / Dok. tim

 JAMBI,- Universitas Jambi melalui program Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) -- Desa Laboratorium Terpadu (DLT) membuat desa safety farming di DLT Pudak. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian Tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi.

Ketua KKNT di DLT Pudak adalah Arya , dengan anggota Rahmat, Dalil, Alvin, Munir, Desty, Safira, Chika, Tifani, Agnesia, Nabila, Hasan, dan Nadindha semuanya berasal dari prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Kegiatan ini mendapatkan pendampingan dari dosen pembimbing lapangan Budi Aswin, SKM., M.Kes, RD. Halim, SKM., M.P.H. La Ode Reskiaddin, SKM., M.P.H. Rizalia Wardiah, SKM., M.K.M, Muhammad Rifqi Azhary, SKM., M.K.M ,serta petani desa Pudak.

Poster K3 / dokpri

Desa Pudak yaitu merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi. Desa Pudak Secara geografis mempunyai ketinggian kurang lebih 8-17m dari permukaan laut. Mata pencaharian penduduk di Desa Pudak memiliki variasi yang cukup beragam sebagian besar penduduk di Desa Pudak memiliki mata pencaharian utama sebagai Petani, dan sebagian lain disektor lain. Penduduk Desa Pudak mata pencahariannya yaitu sebagai buruh tani sebanyak 20,84%, buruh harian lepas sebanyak 17,10%, dan petani sebanyak 38%.

Dalam meningkatkan derajat kesehatan dan pencegahan kecelakaan kerja pada petani perlu dibentuk Desa Safety Farming. Petani di Desa Pudak belum menerapkan aspek safety farming (keselamatan dan kesehatan kerja) dalam kegiatan bertani. Safety Farming adalah upaya melakukan kegiatan pertanian sesuai dengan aspek keselamatan (safety) dan kesehatan (health) yang dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja sehingga produktivitas pekerjaan petani dapat dimaksimalkan. Dalam pelaksanaan kegiatan bertani, para petani jauh dikatakan peduli terhadap kesehatan dan keselamatan kerja mereka. Rendahnya aspek Safety Farming pada petani di Desa Pudak tercermin dalam upaya mengendalikan hama, petani menggunakan pestisida anorganik. Tingginya aktivitas penyemprotan yang dilakukan oleh petani dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan petani yaitu dapat menghambat kadar enzim kolinesterase dalam darah. hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kanker, kelahiran cacat, ganggun hormon, gangguan reproduksi, gastrointestinal, dermatological, dan rusaknya sistem nervous.

Sosialisasi kepada petani / dokpri

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, sebagian besar petani merasakan pusing dan mual setelah melakukan pencampuran dan penyemprotan pestisida. Petani juga tidak menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja menggunakan pestisida saat mencampur bahan dan saat penyemprotan. Fungsi dari alat pelindung diri yaitu mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Sebagian petani hanya Menggunakan baju yang diikatkan pada mulut dan hidung serta baju panjang. Hal ini dapat meningkatkan keracunan pestisida pada tubuh melalui kulit dan pernafasan. Alat pelindung diri menjadi salah satu faktor penentu risiko keracunan pestisida dalam darah. Oleh sebab itu dibutuhkan upaya yang komprehensif dalam mengatasi risiko permasalahan K3 pada petani di Desa Pudak. Adapun upaya yang dapat dilakukan adalah membentuk Desa Safety Farming. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tim melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk membentuk Desa Safety Farming, khususnya petani di Desa Pudak. Pembentukan Desa Safety Farming memiliki beberapa keunggulan yaitu dapat membangun kesadaran petani untuk dapat berperilaku aman dan sehat ketika bertani. Agar Desa Safety Farming dapat berjalan maka perlu kelengkapan Sarana dan Prasarana berupa Rumah Simpan dan Bilas Pestisida yang dilengkapi dengan APD (katelpak, kacamata, respirator, sarung tangan karet, apron, sepatu boot), box penyimpanan pestisida, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dan kotak P3K. Rumah simpan dan bilas pestisida juga dilengkapi dengan tempat untuk mandi. Pengabdian ini difokuskan pada upaya mencegah dan mengendalikan keracunan pestisida pada tubuh petani sejak membeli, mencampur, membawa, menyemprot dan penatalaksanaan botol bekas pestisida.

Kegiatannya meliputi Membentuk Desa Safety Farming, Sosialisasi dan Penyuluhan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Membentuk Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) pada Petani, Pelatihan Safety Farming untuk Mencegah Gangguan Kesehatan dan Kecelakaan Kerja, Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Merancang SOP saat Bekerja bagi Petani, Merancang Model Rumah Simpan Bilas, Melaksanakan Kemitraan antara Institusi Pendidikan, Stakeholder Desa Pudak, dan Petani.

Foto bersama tim

Kegiatan Pengbadian kepada Masyarakat dilaksanakan oleh Tim Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi. Kegiatan berlangsung bulan Agustus sampai bulan Oktober yang dilaksanakan di Dusun 1 Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline