Oleh
Ilsa Pebrima & Muhammad Arvan
"Satu bahasa, bahasa persatuan untuk Indonesia"
Pada masa sekarang ini pengaruh globalisasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta penggunaan media sosial sangat memengaruhi kehidupan masyarakat. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, sampai bahasa yang digunakan pun banyak yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa.
Bahkan banyak orang yang malu jika menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dan sesuai dengan aturan. Hal ini memicu munculnya istilah bahasa gaul di berbagai kalangan, terutama kalangan remaja. Kemunculan bahasa gaul inilah yang menjadi penyebab tergesernya Bahasa Indonesia yang baku.
Orang-orang yang terbiasa menggunakan Bahasa Gaul, dalam pembicaraan formal pun mereka akan lupa untuk berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka, hal ini benar-benar memerlukan perhatian khusus dan tindakan nyata dari semua pihak yang peduli dengan eksistensi penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Menurut pandangan peneliti, pada media sosial twitter ini sudah jarang ditemukannya tweet atau postingan yang menggunakan bahasa baku, terutama pada kaum remaja yang lebih memilih menggunakan bahasa gaul daripada bahasa indonesia. Mereka terkadang juga malas menggunakan bahasa Indonesia itu sendiri, padahal Negara lain berlomba-lomba untuk belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dari hal ini sudah terlihat jelas bahwa kurangnya pemahaman mereka mengenai pentingnya bahasa indonesia, karena hal itulah mereka kurang tertarik menggunakan bahasa indonesi pada tweet mereka, padahal bahasa Indonesia ini merupakan bahasa pemersatu bangsa Indonesia dari keberagaman yang ada di negri ini.
Berikut ini merupakan contoh tweet remaja Indonesia yang menggunakan bahasa gaul di media twitter:
DATA 1
"Semoga desember happy ending ygy."