Beberapa hari yang lalu, saya dan beberapa kawan dari Beblog diundang menghadiri detik-detik peringatan HUT Kota Bekasi ke 13 di Plasa Balai Kota. Ini adalah pengalaman pertama hadir dalam upacara yang serba protokoler. Layaknya seorang pejabat tinggi, kami ditempatkan di barisan paling depan.
Kehadiran kami adalah bagian dari rangkaian kegiatan Amprokan Bloger yang telah dilaksanakan 6 - 7 Maret 2010. Dalam upacara ini, Walikota menyerahkan hadiah bagi juara lomba menulis dan foto "Aku Cinta Bekasi". Total hadiah sebesar Rp. 45 juta yang berasal dari kantong Walikota, diberikan kepada 3 juara lomba menulis dan 3 lagi untuk juara lomba foto.
Apresiasi pemerintah kota terhadap para bloger, memang luar biasa. Setidaknya hal ini saya rasakan sejak bergabung dengan Komunitas Bloger Bekasi. Hal ini lah yang menimbulkan sedikit "kecemburuan" sebagian bloger yang datang dari luar daerah melihat dukungan penuh pemerintah kota terhadap kegiatan para bloger. Mungkin ada benarnya kalau dikatakan "Bekasi Surganya Bloger Indonesia" yang ditulis oleh Kahar Cahyono yang menjadi pemenang pertama lomba menulis.
Bekasi Bertawaf
Dalam sambutannya, Walikota Bekasi menyampaikan beberapa kemajuan yang telah dicapai selama dua tahun perjalanan Kota Bekasi. Berbagai program yang digagas sejak Pilkada, seperti pendidikan dan kesehatan gratis sudah mulai menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat miskin.
Tidak cukup dengan pendidikan dan kesehatan gratis, Bekasi terus bertawaf (meminjam istilah Pa Ramlan yang berarti terus bergerak). Ambisi meraih piala Adipura mulai dikampanyekan besar-besaran oleh walikota. Bahkan sampai ke pelosok-pelosok kampung, berbagai ukuran spanduk yang berisi ajakan membersihkan lingkungan dan menanam pohon mendominasi ruang-ruang publik.
Saya teringat kurang lebih dua tahun lalu ketika Kota Bekasi dicap sebagai kota terkotor. Label kota terkotor telah mendorong pemkot mulai membenahi sudut-sudut kota secara perlahan-lahan. Hasilnya, Kota Bekasi kini semakin cantik. Kalau anda berkunjung ke Bekasi, sedikit banyak lajunya kendaraan sudah mulai terasa nyaman karena jalanan yang mulus. Bila kemalaman, sekarang tidak lagi gelap gulita. Di beberapa sudut sudah terpasang lampu-lampu indah yang membuat Kota Bekasi semakin semarak di malam hari.
[caption id="attachment_98105" align="alignleft" width="300" caption="Beberapa tahun lalu, jalan Ahmad Yani terkesan semrawut. Kini sudah mulai cerah ceria"][/caption]
Memang, tidak semua pojok Bekasi terasa nyaman dan indah dipandang. Masih banyak jalan yang mirip galangan sawah ketika hujan turun. Begitu pula tumpukan sampah yang menyebarkan aroma bau yang menyengat mudah ditemukan, terutama di lokasi pemukiman yang jauh dari pusat-pusat kota. Semua itu adalah PR yang akan diperbaiki Pemkot secara perlahan-lahan, begitu janji Pa Wallikota (kok susah banget muji tanpa kritik yah !).
Masih menurut Pa Walikota, Bekasi ke depan akan lebih bergairah lagi dengan rencana pembangunan berbagai infrastruktur yang akan mendukung mobilitas warganya yang semakin hari semakin tinggi. Memasuki usia ke 13 tahun, setidaknya ada tiga proyek besar yang mendapat dukungan dana dari swasta dan APBD Provinsi Jawa Barat.
Ketiga proyek tersebut adalah pembangunan fly over (Rp. 170 M) yang menghubungkan Bekasi Utara dengan Selatan. Pembangunan ini digadang-gadang akan mengurangi kemacetan di ruas utama yang telah menjadi menu sehari-hari. Kemudian pembangunan kantor pemerintahan setinggi 10 lantai (Rp. 30 M) yang didesain sebagai gedung yang ramah lingkungan. Rancang gedung yang dilengkapi dengan vertical garden ini diklaim yang pertama di Indonesia. Satu lagi, pembangunan stadion olah raga berskala international yang dirancang mampu menampung hingga 50 ribu penonton.