Kediri, Kompasiana - Telah terwujud Sosialisasi Pemanfaatan Rosok & Gerakan Sedekah Rosok oleh KKN'47 IAIN Kediri (08/08) pada hari Selasa di Balai Desa Dawuhan Kidul.
"Seharusnya yang mengadakan agenda semacam ini adalah LAZISNU, tetapi anak-anak KKN telah melaksanakannya." Tutur Bapak Budianto selaku Kepala Desa Dawuhan Kidul.
Rosokan memang barang tidak berguna kecuali bagi orang-orang kreatif, bahkan rosok mampu menstimulasi nilai pahala. Itulah yang menjadi latar belakang terbentuknya GSR (Gerakan Sedekah Rosok). Barang bekas memang memiliki sedikit keuntungan jika dikumpulkan, tetapi jika dimobilisasi dalam jumlah besar maka terbentuk manfaat yang lebih dahsyat, misalnya membangun Musholla. LAZISNU tidak hanya berorientasi pada pencapaian kuantitatif tetapi juga kualitatif, yakni 'pahala'. Mengajak masyarakat untuk Istiqamah walaupun murah.
Adanya GSR agar terjalin kerja sama yang baik antara warga dengan nahdlatul ulama' dan tokoh masyarakat, gerakan untuk membantu warga dan lingkungan supaya berjalan dengan baik. Yang terpenting adalah niat yang baik, pekerjaan apapun kalau niatnya tidak baik maka tidak akan mendapatkan sesuatu yang baik.
Wujud kerja sama tersebut yakni bersedekah melalui GSR untuk kemudian diuangkan oleh bank sampah desa, hasilnya kembali ke LAZISNU. Bedanya dengan BSN (Bank Sampah Nusantara), masyarakat tidak memikirkan akan mendapat keuntungan berapa ketika menyetor barang bekas kepada GSR. Itulah nilai ikhlas masyarakat dalam bersedekah.
Editor: Syafiqah dan Tim KKN 47 IAIN Kediri
Follow our social media & enjoy our awesome activities ! Instagram KKN 47 IAIN Kediri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H