Lihat ke Halaman Asli

Rahmah Chemist

Blogger - Product Photographer

Makna Ramadan bagi Pendosa Sepertiku

Diperbarui: 1 April 2023   04:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Pri made by Canva

Beruntung. Satu kata yang terucap ketika Ramadan datang menyapa dan tubuh ini masih diijinkan untuk melaluinya dengan rutinitas seperti orang pada umumnya, ikut menahan diri tidak makan dan minum, ibadah makin panjang durasinya serta aktivitas di dapur menyiapkan menu takjil untuk keluarga. 

Bagi pendosa sepertiku, hadirnya Ramadan menjadi momen yang sayang terlewatkan begitu saja tanpa benar-benar yakin bisa kembali dalam kondisi suci. Puluhan tahun diberi kehidupan tetapi menjalankannya seolah lupa kalau semua akan dihisab pelan-pelan. Maka Ramadan pun hadir untuk benar-benar menjadi reminder bahwa kesempatan menjadi lebih baik terbuka lebar. Sebagaimana firmanNya:

Artinya: "Agar Allah menghapus (mengampuni) perbuatan mereka yang paling buruk yang pernah mereka kerjakan." (QS. Az-Zumar: 35)

Take It or Leave It

Ya, seperti Tuhan memberikan sebuah penawaran kesepakatan bahwa saya harus berjanji menjadi lebih baik karena Ramadan sudah dibentangkan di depan mata. Maju dengan semangat menjalaninya penuh ibadah, atau harus tetap berkubang maksiat karena putus asa akan dosa yang sebanyak buih di lautan bisa dihapus atau tidak olehNya. Pilihan ada di tangan sendiri meski dengan konekuensinya masing-masing. Kecil besarnya pun tergantung risiko yang siap diterima.

3 Makna Mendalam akan Ramadan yang Selalu Menyala

Saya pun merangkumnya dalam 3 Makna "B" akan Ramadan tahun ini, yaitu:

Bulan untuk Berhenti

Ya, berhenti untuk terus berpikir bahwa Ramadan akan terus mendatangi dan kembali dipertemukan. Justru harusnya berpikir bahwa bisa jadi ini Ramadan terakhir sehingga benar-benar harus berhenti melakukan dosa dan kembali menjadi manusia baik sebagaimana Tuhan ciptakan ke dunia hanya untuk menyembahNya.

Berhenti dari pola pikir bahwa hidup akan baik-baik saja meski dosa masih seberat gunung yang belum terampunkan tetapi terus saja melakukannya. Ramadan ini jadi momen untuk menghentikan semua perbuatan dosa, kecil atau besar, berat atau ringan, dan segera berharap ampuanNya.

Bulan untuk Berharap

Ya, bulan di mana pengharapan atas segala ampunan dan rahmatNya dilangitkan. Jika perlu dengan air mata penuh penyesalan mengharapkan Tuhan benar-benar mau memaafkan perilaku hambaNya yang senantiasa mengulang kesalahan yang sama. Bahkan taubat tetapi tetap saja bisa mengulangi kemudian. 

Tak boleh ada putus asa karena Tuhan selalu memberikan harapan pada setiap hambaNya yang ingin kembali menjadi lebih baik. Bahkan menuntunnya dengan berbagai cara. Jika Tuhan sedemikian perhatiannya, lalu mengapa harus berharap banyak pada selainNya? 

Bulan untuk Berjanji

Ya, berjanji untuk benar-benar tidak mengulangi semua kesalahan dengan merefleksi setiap langkah kehidupan beberapa waktu lalu. Jika masih meninggalkan bekas-bekas keriuhan bahkan masih tergelincir pada salah yang sama, minta dikuatkan hati agar cukup sampai di situ saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline