Lihat ke Halaman Asli

Rahmah Chemist

Blogger - Product Photographer

Sahur On The Road (SOTR), Yay or Nay?

Diperbarui: 4 Juni 2018   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahur On The Road (SOTR), Yay or Nay? - Ramadan yang tersisa 10 hari terakhir kini makin terlihat banyak yang akhirnya "menyerah". Ya, menyerah dengan segala alasan yang kemudian keadaan memaksa untuk menerimanya. Hmm... namun bukan itu yang akan saya bahas kali ini. Ada hal lain dalam bulan Ramadan yang seringkali muncul sebagai salah satu "aktivitas amal". 

Ya, Sahur On The Road. Kegiatan satu ini ternyata menuai pro-kontra. Adanya pro-kontra seperti ini berarti ada dua sisi bak mata uang yang sama-sama bisa menjadi argumen yang dipertahankan. Dan di sini saya pun ingin sekadar memberikan argumen mengapa Sahur On The Road bisa saja Yes untuk dilakukan dan juga bisa sebaliknya (No). 

Sahur On The Road itu Yes, kalau: 

  • Dibantu pihak keamanan; buat kegiatan di jam-jam genting biasanya rawan terjadi kejahatan, sebaiknya dibantu beberapa pihak keamanan
  • Memilih tempta yang tepat; banyak yang menyayangkan kegiatan SOTR atau Sahur On The Road tidak tepat sasaran karena yang diberikan makanan sahur justru orang yang masih bisa mengupayakan sendiri. Jadi, sebaiknya benar-benar mencari spot yang di dalamnya memang membutuhkan bantuan sahur yang diberikan
  • Didukung oleh sponsor dana yang cukup; karena menu sahur yang sesuai dengan kecukupan nutrisi pun itu sangat penting
  • Kondisi fisik dalam keadaan fit; karena tidak selayaknya ikut aktivitas sahur on the road sementara tidak tahan keluar malam yang akhirnya masuk angin dan keesokan harinya puasa terganggu
  • Sebaiknya ada santunan selain makanan; karena menurut informasi banyak yang lebih membutuhkan sandang dan papan

Sedangkan...

Sahur On The Road itu No, kalau:

  • Niatnya hanya buat gaya-gayaan atau ikut trend semata
  • Tidak mengantongi ijin untuk berkegiatan berbagi menu sahur
  • Dilakukan sembari menjalankan juga maksiat pada Allah, seperti keasyikan mengurus keperluan Sahur On The Road lalu shalat dilupakan
  • Dalam keadaan terpaksa, karena jika terpaksa ikut hanya untuk menyenangkan teman yang ajak, silakan cek lagi niatnya
  • Memicu kekacauan di jalan, seperti kendaraan sengaja dibunyikan keras-keras
  • Hanya untuk mejeng di media sosial yang sedikit banyaknya bisa jatuh pada riya' 

*** 

Jadi, masihkah Sahur On The Road di Ramadan tahun depan semakin meriah? Atau redup seiring dengan redupnya semangat jiwa yang harusnya bahagia bertemu dengan Ramadan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline