Karena Sekolah Kita (Seharusnya) Bukan (Seperti) Pabrik
Pabrik menghasilkan produk yang 'seragam'. Seragam bentuk fisik dan komponen atau kandungannya.
Di sisi lain, kita semua tahu bahwa manusia itu individu yang unik. Unik artinya tak sama, lain, beda.
Lantas kenapa manusia yang unik ini dimasukkan ke tempat yang proses dan output atau luarannya didisain atau dikehendaki 'seragam/sama'? Mengapa hal yang tak masuk akal ini diterima dan dipraktekkan justru oleh orang orang yang menyebutkan dirinya sebagai orang berakal, cerdik pandai?
Aneh.
Lantas seperti apa sekolah yang bukan laksana pabrik itu?
Mulai yang sederhana dulu ya...
Pakaian seragam boleh dikenakan namun tak wajib. Siswa boleh membawa benda (mati) kesayangan (mis., boneka, bola) ke dalam kelas.
Letak dan susunan meja kursi di dalam kelas tidak monoton, selalu bisa digeser dan diganti letaknya setiap saat. Siswa tak akan bosan.
Kelas tidak hanya di dalam ruang (indoor) namun juga di luar ruang (outdoor). Laboratorium juga tidak hanya di dalam gedung tapi juga (yang idealtuh)di alam terbuka.
Belajar itu tidak berarti duduk manis di atas kursi tapi bisa bebas duduk di atas lantai atau berkeliling di dalam kelas dengan riang gembira mengekspresikan diri dengan kreatif namun tetapsopan.