Lihat ke Halaman Asli

MHAFILUDIN

MAHASISWA PENERIMA BEASISWA KIP KULIAH II STP TRISAKTI II S1 PARIWISATA

Urban Tourism

Diperbarui: 29 Juli 2024   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

    Sudah menjadi rahasia umum bahwa kota dikenal sebagai 'mesin perekonomian' dimana modal ekonomi dan sosial terkonsentrasi. Setiap kota akan saling berkompetisi dalam banyak hal demi meningkatkan eksistensinya di mata dunia. Upaya berkompetisi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai bidang pembangunan, salah satunya melalui pengembangan kegiatan pariwisata kota. Pariwisata kota yang sudah mulai berkembang pada beberapa dekade belakangan ini. Pariwisata kota juga merupakan salah satu sektor pendapatan negara, yang apabila dikelola dengan baik, dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.

    Kawasan wisata urban dapat diartikan sebagai kawasan wisata di kota atau perkotaan. Namun dalam praktik dan perkembangannya, kawasan wisata urban juga disertai pemasaran, manajemen dan perencanaan kota dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik (Selby, 2004). Kawasan wisata urban adalah salah satu faktor utama dalam membantu percepatan pembangunan di perkotaan. Pengembangan kawasan wisata urban seperti di daerah DKI Jakarta merupakan salah satu contoh pemanfaatan potensi perkotaan untuk meningkatkan perekonomian pada sektor pariwisata. Sama halnya seperti DKI Jakarta, pengembangan wisata urban juga dapat menjadi salah satu alternatif bagi kota-kota lain yang ada di Indonesia untuk meningkatkan pendapatannya. (NNT/SA).

    Untuk dapat memaksimalkan manfaat yang dihasilkan oleh aktivitas pariwisata kota, maka seluruh staf stakeholder, khususnya pemerintah perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat berpengaruh dalam meningkatkan daya saing.

    Menurut Bakarrudin."faktor-faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan pariwisata yaitu atraksi wisata, aksesibilitas, infrastuktur, akomodasi dan sapta pesona".

Jakarta

   Selaku ibu kota negara, Jakarta tentu layak dihitung sebagai kota wisata urban. Karena, kota sekaligus provinsi seluas 661,5 km persegi ini mempunyai semua aspek urban tourism, mulai dari produk budaya, arsitektur, teknologi, sosial,dan juga alam yang indah (utamanya di Kepulauan Seribu).

     Proyek pemusatan wisata urban di kota ini pun sudah mulai tampak realisasinya setelah pemugaran Taman Ismail Marzuki di kawasan Cikini yang dimulai sejak pertengahan 2019 lalu. Dilansir dari laman IDN Times, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan kawasan Cikini, Jakarta Pusat sebagai salah satu destinasi wisata urban di Kota Jakarta.

Bandung

    Kota yang sudah tergolong sebagai kota wisata urban selanjutnya adalah Bandung, Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Perencanaan ini bahkan sudah diatur dalam Peraturan Daerah ( PERDA ) No. 15 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat 2016 -- 2025.  Aturan tersebut menetapkan Kota Bandung sebagai Pusat Destinasi Pariwisata Jawa Barat untuk Destinasi Pariwisata Cekungan Bandung dan sekitarnya.

   Kota Bandung mengelompokkan tujuan wisata urbannya berdasarkan tema perjalanan yang diinginkan oleh wisatawan. Tema-tema itu dibagi menjadi budaya, warisan, sejarah, dan kehidupan masyarakat. Kekayaan bangunan, museum, pengetahuan, seni dan budaya, pusat perbelanjaan, kuliner, taman bermain dan taman kota, sentra kerajinan tangan, wisata alam dan pemandangan, hingga olahraga membuat seantero Kota Bandung layak disebut sebagai salah satu destinasi urban tourism di Indonesia.

Bali

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline