Lihat ke Halaman Asli

Kampungku

Diperbarui: 5 Agustus 2016   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalan setapak masih menjadi gegabah kata 

Yang setia pada sendu kaki 

Dan menetas embun 

Pada daun yang bernyanyi 

Aku selalu memandangi langit 

Di halaman rumah 

Bintang begitu bergairah 

Berpendar dan berkelip 

Di tepi sungai

Jembatan larik menjulang

Dan berirama bersama angina sore

Saat kanak-kanak euforia

Waru Timur, 220616




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline