Lihat ke Halaman Asli

Menulis Rindu

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada Ibu,
Bila pagimu adalah embun
Menjadilah kering oleh matamu
Dan menulis waktu
Yang samar di hariku

Adalah malam yang selalu redup
Ia mejadi danau
Yang rimbun oleh doa

Ibu,
Aku menulis awan
Yang sedang melamun
Di bawah alismu
Menjadi rindu yang berdenting
Dan berdesir
Di antara debar langit

Aku menulis pagi
Yang sedang menapak
Di bawah kakimu yang terik
Menjadi laut yang berdebur
Di bawah sabit bibirmu
Yang selalu Kau kidungkan

Ibu, aku semakin nakal
Ketika Kau mengajariku
Tentang langit
Tentang hujan
Tentang laut
Dan tentang cinta

Dan aku selalu larut
Dalam detak dadamu
Yang kau ubah
Menjadi gurun rindu
Ibu,
Aku ingin membunuh rindu itu
Agar ia hidup kembali
Dan menjadi birunya laut
Tempatku menyapamu
Dengan buih rasa
Yang selalu pasang

Ibu,
Aku jatuh cinta lagi
Kepadamu

Jakarta, 221214




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline