Assalamu'alaikum wr wb
Nama saya Mh. Khafidz al banan. Disini saya telah mendengarkan teman saya yang bernama rifqi menceritakan sebuah film / kisah dimana film tersebut menceritakan satu sosok yang menjadi salah satu tokoh penting di Indonesia, yaitu bapak Bachrudin Jusuf Habibie. Film ini menceritakan tentang kisah mantan presiden ke 3 Republik Indonesia yaitu Bapak Bachrudin Jusuf habibie, dimana usaha beliau menemukan belahan hatinya.
Bapa Rudi habibie seorang ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar kepada bangsa Indonesia dengan membuat pesawat terbang untuk menyatukan Indonesia sedangkan istrinya yaitu ibu Ainun, seorang dokter muda yang cerdas dengan karir yang terbuka lebar untuknya. Kisah cinta Habibie dan Ainun, bermula pada tahun 1962 disekolah SMP yang berletak di Bandung.
Bapak Habibie jatuh cinta kepada Ibu Ainun yang menurut nya ibu Ainun wajahnya manis seperti gula. Akan tetapi, ibu Ainun tak hanya jatuh cinta namun ia sangat mendukung visi misi dari bapa Habibie. Mereka berdua menikah lalu menetap di Jerman. Punya mimpi tak akan pernah mudah, bapak Habibie dan ibu Ainun mengetahui itu.
Dalam perjalanan wujudkan mimpi, disaat itulah cinta mereka terbangun. Dingin nya salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian, serta godaan harta dan kekuasaan saat mereka balik ke negara Indonesia mengiringi perjalanan hidup menjadi satu. Bapak Habibie terus bekerja untuk mencapai mimpi mimpi nya. Ibu Ainun adalah segala nya bagi bapak Habibie di saat keadaan bapak Habibie yang sangat terpuruk, ibu Ainun senantiasa tetap mendukung apapun yang bapak Habibie perjuangkan.
Bapak Habibie memulai proyek pembuatan pesawat terbang di industri pesawat terbang nusantara atau IPTN. Lalu beberapa tahun kemudian, ibu Ainun memutuskan berhenti sebagai dokter. Ibu Ainun dan bapak Habibie kembali pulang ke Indonesia karena bapak Habibie telah di tunjuk sebagai menteri riset dan teknologi di era pemerintah bapak Soeharto.
Pada saat itu, banyak orang orang yg berusaha menyuap bapak Habibie hingga berbagai macam media memberitakan proyek nya, hingga pada akhirnya pada tahun 1995 pesawat terbang pertama buatan Indonesia yang merupakan hasil proyek bapak Habibie berhasil mengudara.
Hal itu, menjadi sebuah prestasi besar bagi bapak Habibie dan juga seluruh rakyat Indonesia kala itu. Setelah itu, bapak Habibie kemudian di angkat menjadi wakil presiden Republik Indonesia.
Bapak Habibie pun, semakin sibuk dengan menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden dimana pada masa itu negara Indonesia semakin mengalami krisis ekonomi. Dimana puncak nya adalah pada saat peristiwa Mei 1998 yang membuat presiden Soeharto mundur dari jabatan nya kemudian bapak Habibie lah yang menggantikan posisi presiden Soeharto sebagai presiden Indonesia.
Dimasa itu, bapak Habibie mengeluarkan banyak keputusan penting bagi negara Indonesia namun banyak pula permasalahan yang bapak Habibie hadapi. Bapak Habibie pun, sangat sibuk sebagai presiden sehingga beliau tidak memikirkan kondisi kesehatan nya hingga membuat ibu Ainun marah.
Lalu pada tahun 1999, Bapak Habibie memutuskan untuk tidak ikut dalam pemilihan presiden. Bapak Habibie pun lengser dari jabatan nya sebagai presiden Republik Indonesia. Bapak Habibie pun banyak menghabiskan waktu nya bersama keluarga seperti berkeliling dunia bersama ibu Ainun dan anak anak nya.