Lihat ke Halaman Asli

Jamu Kekinian di Era Modern Dari Jamu Oeti

Diperbarui: 22 Februari 2024   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Pengabdian masyrakat oleh mahasiswa (PMM) merupakan salah satu program Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) dengan program Bhaktiku Negeri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk memberikan wadah bagi mahasiswa untuk membantu permasalahan di masyarakat. 

Salah satunya dari kelompok 35 Gelombang 9 pada hari Selasa, 27 januari 2024, yang beranggotakan oleh Nofika Wulandari, Syifaa Salsabil, Bayu Dwi Kurniawan, Azkiya Nur Safitri, dan Muhammad Gian Reswara yang berasal dari Program studi Manajemen. Dengan Dosen pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, S.M, M.A. 

Desa Pandanlandung merupakan salah satu desa yang berada di kabupaten malang, Kecamatan Wagir, Jawa Timur yang memiliki Potensi UMKM yang dapat menompang perekonomian lokal, Program yang kami laksanakan di Desa Pandanlandung "Optimalisasi Pemasaran UMKM Melalui Digital Marketing". 

Dalam hal ini program yang kami membantu Para UMKM Lokal untuk mengoptimalisasi pemasaran berbasis digital dengan menggunakan beberapa platform seperti, Instagram, Whatsapp Business, Tiktok, Shoppe, dll, Salah satu kegiatan yang kami laksanakan yaitu adalah membantu UMKM untuk menggunakan platform Digital yaitu Linktree. 

Platform ini digunakan mengumpulkan beberapa tautan dalam satu tempat, biasanya sering digunakan di sosial media Instagram. Salah satu UMKM yang kami bantu untuk mengoptimalisasi platform digital yaitu Jamu Oeti, dengan membantu membuat linktree untuk pemasaran dengan menggunakan platform Whatsapp Business. Tetapi selain membantu untuk pembuatan Linktree, kami juga membantu membuatkan katalog untuk dijadikan Booklet yang diberikan kepada jamu Oeti.  

Jamu oeti merupakan salah satu produsen jamu yang berada di Daerah Malang, tepatnya di Desa Pandalandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Jamu oeti didirikan oleh Ibu Krisnawati dan berdiri sejak tahun 2015 dengan bisnis turunan keluarga yang awalnya menjual jamu gendongan. Awal terbentuknya jamu oeti karena Ibu Krisnawati mengikuti lomba meracik  jamu di kota Batu meraihjuara harapan 1 umum, oleh karenanya Ibu Krisnawati memutuskan untuk mendirikan Jamu Oeti dengan Konsep siap minum, Kekinian dan lebih diminati semua kalangan. 

Jamu Oeti memiliki konsep kekinian dengan awal target pasarnya ialah ibu-ibu dan anak muda. Dengan kemasan yang baru dan berbeda, jamu oeti merupakan pelopor untuk produk jamu dengan kemasan yang unik sehingga menjadi jamu oeti memiliki keunggulan daripada jamu-jamu kekinian yang lain. " Dengan konsep kekinian jamu oeti memiliki target pasar yang berbeda dengan jamu lainnya dan juga memiliki kemasan yang cukup unik yaitu dengan ukuran yang berbeda-beda seperti menggunakan botol ukuran 250 ml, 1 liter, kemasan cup untuk jamu kunyit, asam dan sinom ukuran 120 ml, yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh dengan isi 24 cup". ujar Ibu Krisnawati (27/01/2024).

Jamu oeti memiliki banyak varian seperti kunyit asam, Beras kencur, Sinom, Daun sirih, dan Temulawak yang disajikan dengan rasa yang pastinya diminati banyak orang karena rasanya termasuk yang enak dan tidak pahit. Harga dari jamu Oeti sendiri berkisar dari harga Rp. 7.000 - Rp. 8.000 untuk kemasan botol 250 ml, Rp. 25.000 - Rp. 35.000 untuk kemasan botol 1 liter, dan Rp.50.00 untuk kemasan cup 120 ml. Dengan berbagai varian rasa dan kemasan yang unik ini, omset yang didapat oleh Ibu Krisnawati dari berjualan Jamu Oeti ini sebulan mencapai puluhan juta rupiah. 

Mahasiswa PMM UMM kelompok 35 gelombang 09 tahun 2024

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) : Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono, S.M, M.A

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline