Lihat ke Halaman Asli

Inflasi AS Bukukan Penurunan Terbesar

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inflasi AS Bukukan Penurunan Terbesar

Inflasi harga konsumen AS mencatat penurunan terbesarnya dalam enam tahun terakhir di Desember dan paremeter yang mendasari inflasi gagal naik, sehingga kemungkinan besar Federal Reserve lebih berhati-hati untuk menaikkan suku bunga.

Namun, data lain pada hari Jumat mengesankan ekonomi masih dapat pertumbuhan solid meskipun data inflasi yang lemah, dengan output pabrik naik bulan lalu dan sentimen konsumen mencapai tingkat tertinggi dalam 11 tahun pada bulan Januari.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Jumat Indeks Harga Konsumen turun 0,4 persen bulan lalu, penurunan terbesar sejak Desember 2008, setelah meluncur 0,3 persen pada November. Dalam 12 bulan sampai Desember, CPI meningkat hanya 0,8 persen, angka terlemah sejak Oktober 2009, dan perlambatan tajam dari kenaikan 1,3 persen di bulan November.

CPI inti, yang tidak memasukkan harga pangan dan energi, tidak berubah pada bulan Desember. Ini merupakan kali kedua sejak 2010 inflasi inti tidak meningkat. Dalam 12 bulan sampai Desember, CPI inti naik 1,6 persen, kenaikan terkecil sejak Februari.

Sementara pejabat Fed melihat penurunan harga energi yang mendorong inflasi hanya sementara, penguatan dolar menjinakkan tekanan harga yang mendasarinya, yang dapat menyebabkan beberapa ketidaknyamanan bagi para pembuat kebijakan yang telah mencari waktu setidaknya di pertengahan tahun ini untuk menaikkan suku bunga.

Namun, lemahnya inflasi inti, bersama dengan prospek gelap ekonomi global sepertinya lebih mengganggu bagi Fed, yang akan harus mempertimbangkan kelemahan inflasi terhadap tanda-tanda kekuatan ekonomi lain.

Indeks sentimen konsumen yang menyentuh level tertinggi 11-tahun pada bulan Januari dalam laporan University of Michigan cerminan penguatan baik di sektor lapangan kerja maupun pendapatan, serta dorongan dari penurunan tajam harga bensin.

Sebuah laporan terpisah dari Fed menunjukkan output pabrik AS naik 0,3 persen bulan lalu, kenaikan bulanan ke-empat berturut-turut.

Banyak ekonom mengharapkan Fed untuk menaikkan suku bunga pada bulan Juni. Namun, kejutan penurunan pada penjualan ritel dan penghasilan rata-rata per jam bulan lalu telah memacu investor untuk narik kembali harapan mereka terhadap kapan suku bunga akan naik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline