Lihat ke Halaman Asli

Mochammad Firdaus Agung

Pembaca sederhana

B.J. Habibie dan Jusuf Kalla, Tokoh Paling Meyakinkan Untuk 2014

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13519348891795228255

Pemilu 2014 masih terasa cukup lama, namun tidak demikian bagi beberapa tokoh politik. Hampir setiap hari di layar televisi terdapat beberapa tokoh nasional yang terkesan memperkenalkan diri untuk nantinya akan ambil bagian dengan maju sebagai calon presiden Indonesia di 2014. Bahkan ada salah satu partai politik yang sudah menetapkan ketua umumnya untuk menjadi calon presiden Indonesia pada 2014.

Pemilu 2014 menjadi sangat menarik karena berakhirnya pemerintahan SBY yang sudah dua periode dan partai Demokrat yang sebelumnya merupakan penguasa di jajaran partai politik, kini satu per satu tokohnya terjerat kasus korupsi. Hampir dirasakan pemilu 2014 akan memberi kesan perasaan pesimis karena belum ada tokoh yang dinilai paling cocok untuk menjadi presiden Indonesia selanjutnya.

Mari kita berpikiran objektif, mungkin ada tokoh yang membawa harapan baru seperti Dahlan Iskan, Mahfud MD, Prabowo Subianto atau bahkan Jokowi dan tokoh muda lainnya. Tokoh-tokoh tersebut rasanya masih perlu menunjukkan kerja keras lagi untuk bisa meyakinkan masyarakat Indonesia bila ingin maju sebagai presiden.

Bagai mata air di kala kemarau, ketika carut marut negara ini makin terasa menyakitkan hadir dua tokoh bangsa dengan track record yang stabil dan berprestasi membanggakan. B.J. Habibie adalah presiden Indonesia ketiga dan Jusuf Kalla adalah wakil presiden Indonesia pada pemerintahan SBY di periode pertama.

B.J. Habibie dikenal sebagai seorang pionir bagi kebangkitan industri teknologi Tanah Air. Melalui slogan Hi-Tech, B.J. Habibie pernah membuat kagum negara-negara dunia ketika Indonesia mampu membuat pesawat terbang dengan sepenuhnya merupakan karya bangsa. Sebuah prestasi yang akan selalu terkenang karena sampai saat ini Indonesia belum mampu untuk sekedar bangkit kembali dalam bidang industri dirgantara.

Kembalinya B.J. Habibie untuk menjadi RI 1 atau RI 2 akan membawa semangat bagi bangkitnya industri teknologi nasional. Krisis ekonomi yang melanda dunia menyisakan sebuah kata kunci, industri. Sejauh mana suatu negara mampu menghasilkan produk dari industrinya agar pertumbuhan ekonomi negara tersebut dapat tetap bertahan dan berkembang. Indonesia harus bangkit dengan menjadi pemilik terhadap sumber daya alam dan manusia yang tersedia melimpah di nusantara. Kekayaan yang dimiliki oleh negeri ini harus mampu dimanfaatkan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

Hanya B.J. Habibie tokoh Indonesia terpopuler yang berlatar belakang sebagai seorang ahli teknologi, beliau mungkin tidak cocok untuk disebut sebagai politisi tapi pemikiran beliau diyakini mampu membuat Indonesia berubah ke arah yang lebih baik. Sangat mungkin bagi Habibie untuk kembali membangun industri teknologi nasional menyongsong kebangkitan Indonesia di tahun 2020, seperti yang dahulu pernah diramalkan oleh Bung Karno.

Jusuf Kalla adalah tokoh yang cukup fenomenal, keberanian dan ketegasannya tidak diragukan lagi ketika menjabat sebagai wakil presiden periode 2004-2009 lalu. Selepas lengser dari pemerintahan, Jusuf Kalla aktif menjadi ketua Palang Merah Indonesia (PMI). Bersama Jusuf Kalla, PMI tumbuh pesat menjadi andalan sebagai regu penyelamat dalam setiap bencana alam di negeri ini. PMI juga aktif terlibat dalam kegiatan perdamaian di beberapa daerah konflik Tanah Air.

Sosok pemimpin yang cukup lengkap ada pada diri Jusuf Kalla, seorang pengusaha dan juga seorang tokoh nasional yang telah terbukti karyanya bermanfaat bagi bangsa. Jusuf Kalla bukan hanya memiliki ide cemerlang namun juga memiliki kemampuan untuk mewujudkan ide tersebut.

Jusuf Kalla bukan hanya pembawa pesan perdamaian tapi juga merupakan negosiator ulung yang mampu mendamaikan pihak-pihak yang bersitegang. Jusuf Kalla menjadi orang yang mampu mendamaikan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) sehingga mau kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Hal terbaru adalah dengan membawa bendera PMI dan bersama tokoh-tokoh internasional lainnya, Jusuf Kalla berinisiatif untuk menjadi negosiator bagi perdamaian atas konflik yang terjadi di Rohingya, Myanmar.

Kedua tokoh ini merupakan sosok yang dinilai paling meyakinkan untuk dijadikan RI 1 dan RI 2 di 2014. Sebagai seorang pembangun Industri teknologi, B.J Habibie mempunyai partner yang handal yaitu Jusuf Kalla sebagai orang yang mampu mewujudkan konsep yang sudah dirancang.

Sekalipun bukan berlatar belakang militer namun keduanya diyakini memiliki ketegasan dalam menjalankan roda pemerintahan. Masyarakat tentu sudah muak dengan presiden saat ini yang dulunya pernah menjadi militer namun sangat lunak dalam memimpin dan hasilnya pemberantasan korupsi dan keamanan nasional justru semakin nihil.

Satu hal yang mungkin merupakan nilai merah bagi Habibie adalah ketika Timor Timur akhirnya dilepaskan dan menjadi negara sendiri. Sebuah kesalahan yang mungkin akan menjadi ganjalan bila Habibie hendak maju kembali menjadi capres atau cawapres RI 2014. Selain dari itu tidak ada lagi kekurangan yang ada pada Habibie mungkin hanya usia yang sudah semakin tua namun Habibie masih tampak sehat.

Bila Jusuf Kalla kembali memimpin maka rakyat Indonesia mungkin akan sedikit kewalahan atas ketegasan tokoh yang satu ini. Jusuf Kalla adalah tokoh yang berani untuk mengambil keputusan yang tidak populer meski itu mungkin saja memang merupakan solusi yang terbaik.

Ide dari Jusuf Kalla yang mengganti minyak tanah dengan tabung gas elpiji 3 kg. Keputusan ini dibuat karena kelangkaan minyak tanah dan bila tersedia harganya pun melambung tinggi tak stabil. Awalnya rakyat banyak yang protes namun ketika sistem ini sudah berjalan akhirnya semua mampu menerima. Meski setelah Jusuf Kalla lengser banyak terjadi kecelakaan akibat ledakkan tabung elpiji 3 kg. Semata ini terjadi karena metode pengawasan dan produksinya yang telah berubah sistemnya.

Bila Jusuf Kalla menjabat kembali, mungkin harga BBM akan dinaikkan namun tentunya beliau akan memiliki solusi yang tepat seperti kebijakkan beliau lainnya ketika dahulu masih menjabat sebagai wapres. Jusuf Kalla adalah pemimpin anti pencitraan dan lebih memprioritaskan langkah nyata bagi perbaikan keadaan negara.

Saya pikir kedua tokoh ini layak untuk diberikan kepercayaan menjabat kembali sebagai presiden dan wakil presiden, entah siapa yang harus jadi RI 1 dan RI 2 di antara keduanya. Beliau berdua diyakini memiliki pemikiran dan perbuatan yang paling nyata untuk kemajuan bangsa. Meski sejak awal harus diyakini bila segala usaha manusia tetaplah berdasarkan atas kehendak Tuhan.

Sumber gambar:

http://images.tempo.co/?id=135029&width=475

http://pilar-news.com/images/jusuf-kalla-ww73.jpeg

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline