Trenggalek, Bendungan – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Malang (UM) menjalankan program inovatif yang berfokus pada pelestarian budaya lokal di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Salah satu bentuk kegiatan yang mereka lakukan adalah membuat papan informasi yang memuat sejarah, filosofi, dan data penting tentang Paseban Kanjengan, bangunan bersejarah yang menjadi kebanggaan warga desa. Papan informasi ini tidak hanya bertujuan sebagai sumber pengetahuan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya leluhur.
Paseban Kanjengan, yang kini telah diabadikan dalam bentuk papan informasi oleh mahasiswa KKN, memiliki nilai filosofi yang mendalam. Paseban adalah istilah dalam budaya Jawa yang menggambarkan tempat berkumpul atau tempat pertemuan, yang berfungsi sebagai ruang untuk membangun komunikasi, merajut kebersamaan, dan mempererat hubungan antarwarga. Sementara itu, kata kanjengan merujuk pada sesuatu yang luhur, sakral, dan dihormati. Oleh karena itu, Paseban Kanjengan secara filosofis menggambarkan sebuah tempat yang menjadi simbol persatuan, harmoni, dan penghormatan terhadap nilai-nilai luhur serta budaya lokal.
Dalam keterangannya, mahasiswa KKN UM menjelaskan bahwa Paseban Kanjengan dirancang dengan konsep bangunan yang terbuka, sederhana, namun tetap memiliki kesan yang indah. Desain ini melambangkan keterbukaan masyarakat Desa Depok terhadap perkembangan teknologi dan budaya modern tanpa melupakan jati diri dan nilai-nilai luhur bangsa. Filosofi ini menjadi relevan dalam menghadapi era globalisasi, di mana masyarakat diharapkan tetap mampu menjaga identitas budaya lokal meskipun terus berkembang mengikuti kemajuan zaman.
Menurut data yang tertera di papan informasi tersebut, Paseban Kanjengan diresmikan pada 17 Mei 2023. Bangunan ini memiliki dimensi luas 12 meter x 9 meter, dengan kapasitas tampung hingga 100 orang, menjadikannya tempat yang ideal untuk berbagai kegiatan budaya dan pertemuan warga. Berlokasi di RT 02 RW 01 Desa Depok, Bendungan, Trenggalek, Paseban Kanjengan menjadi tempat yang sangat dihormati oleh masyarakat sekitar. Pembangunan paseban ini menghabiskan anggaran sebesar Rp. 298.469.100,- yang bersumber dari dana desa dan swadaya masyarakat, menunjukkan komitmen yang kuat dari warga dalam melestarikan budaya lokal mereka.
Kepala Desa Depok mengapresiasi mahasiswa KKN UM yang telah memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya desa. "Saya merasa sangat bangga dan berterima kasih kepada para mahasiswa KKN dari Universitas Negeri Malang. Kehadiran mereka di desa kami telah membawa dampak positif, terutama dalam upaya pelestarian Paseban Kanjengan ini. Dengan adanya papan informasi ini, pengunjung dan warga desa dapat lebih memahami sejarah dan filosofi Paseban Kanjengan, yang memang memiliki nilai budaya tinggi," ucapnya.
Program ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat yang mendukung penuh inisiatif mahasiswa KKN UM. Warga merasa senang karena desa mereka kini memiliki fasilitas informasi yang memberikan edukasi mengenai sejarah Paseban Kanjengan, yang diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata budaya di masa mendatang. Selain itu, papan informasi ini juga diharapkan menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan menghargai warisan budaya nenek moyang.
Diharapkan, papan informasi ini tidak hanya sekadar sebagai sumber pengetahuan, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya melestarikan budaya lokal. Mahasiswa KKN UM berkomitmen untuk terus mendukung desa-desa yang menjadi lokasi KKN dalam membangun kesadaran budaya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk turut serta dalam kegiatan pelestarian budaya di berbagai daerah.
Dengan adanya papan informasi ini, Paseban Kanjengan kini menjadi lebih dari sekadar bangunan bersejarah; ia menjadi simbol kebersamaan, keterbukaan, dan penghargaan terhadap nilai-nilai luhur masyarakat Jawa, khususnya warga Desa Depok. Mahasiswa KKN UM telah membuktikan bahwa peran mereka sebagai agen perubahan dapat diwujudkan melalui aksi nyata yang mengedukasi dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H