Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Febriansyah Litawan

Long life learner, intuitive, integrety.

Keterpurukan UMKM Kota Bekasi akibat Pandemi

Diperbarui: 27 April 2021   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bekasi, April 2021

Semenjak kasus Covid-19 melanda Indonesia pada awal tahun 2020, tak dapat kita pungkiri bahwa Covid-19 telah berimbas pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia khususnya di beberapa daerah JABODETABEK dengan tingkat penyebaran tertinggi seperti di Kota Bekasi.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor usaha yang merasakan dampak yang cukup dalam dari Pandemi Covid-19. Oleh karena itu, mereka membutuhkan bantuan nyata dari pemerintah sebagai regulator untuk membangkitkan kembali ekonomi di masyarakat di mulai dari para pelaku UMKM.

Dampak PSBB Bagi UMKM Bekasi

Ketua Kelompok UMKM Kota Bekasi Bidang Makanan dan Minuman, Afif Ridwan menyampaikan bahwa kondisi bisnis UMKM khususnya di bidang makanan dan minuman cukup terpuruk, apalagi ketika pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal itu dikarenakan restoran maupun rumah makan dibatasi jam operasionalnya dan pengunjung dilarang makan di tempat, sehingga menyebabkan jumlah omzet penjualan menurun drastis. "Tapi ada beberapa yang bertahan seperti makanan frozen karena selama di rumah, masyarakat lebih memilih menyimpan makanan siap saji seperti itu," tuturnya dalam Wawancara.

Afif mengaku, meski daya beli masyarakat menurun di tengah pandemi ini, pelaku UMKM berusaha agar tetap bertahan di masa sulit seperti ini dengan memaksimalkan daya dan upaya yang ada, "Pelaku UKM bermanuver dengan memanfaatkan jualan online semaksimal mungkin untuk bertahan di masa pandemi ini," ujarnya.

Pihaknya menyarankan kepada pelaku UKM untuk bertahan di masa pandemi Covid-19 dengan melakukan inovasi dan kreativitas secara maksimal hal itu juga agar mendorong daya beli masyarakat lagi. Hal ini juga diungkapkan oleh Pegiat UMKM Kabupaten Bekasi, Sri Sugiharti. Menurutnya, secara menyeluruh pendapatan UMKM di Kabupaten Bekasi pasti menurun akibat Covid-19, apalagi di bidang jasa seperti salon, wedding organizer, fashion, dan sebagainya. "Kami berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi bisa memfasilitasi produk UKMK agar bisa membantu pemasarannya dan bagaimana pemerintah bisa menjangkau seluruh wilayah hingga ke Muara Gembong," katanya.

Pihaknya meminta kepada Pemkab Bekasi untuk memberikan perhatian lebih ke UMKM dalam menyalurkan produk yang hendak dijual. Ia menyarankan, untuk membentuk Sentral UKM sebagai wadah bagi pelaku UMKM dalam menjual produknya.

Langkah Pemerintah Bantu UMKM di Tengah Covid-19

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bekasi, Abdillah Hamta mengungkapkan pemerintah telah mengeluarkan kebijakan dan bantuan kepada penggiat UMKM di Kota Bekasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. "Kebijakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota memberikan bantuan sebesar Rp4,3 miliar dan memberikan pinjaman kepada pelaku UKM ke BPRS dengan bunga kecil hingga tanpa bunga," ucapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline