Ku menemukan di balik pintu yang menganga
Terhalang tembok rumah manusia
Yang terlihat hanyalah dua pasang baju dalam milikmu
Bergelantungan di bianglala horizontal
Berputar oleh angin yang mengeringkan
Ketika berhadapan denganmu
Tampak jelas kedua bola matamu
Kecil dilihat orang lain
Indah tersayat urat kawat
Terbayang seakan saling berteriak
Berguling dalam kain hangat
Tersalurkan semua yang menegang
Ambisi memasuki masa depan
Agar saling terus bersulang