Pendidikan Karakter bagi Bangsa Indonesia
Oleh : Muhammad Fauzan
Di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin melesat, hari ini kita harus menyadari bahwa ada hal penting yang semakin dibelakangkan atau bahkan dilupakan. Apa itu? Moral bangsa.
Kemajuan IPTEK saat ini justru berbanding terbalik dengan moral generasi yang semakin terdegradasi seiring perkembangan zaman. Tak hanya pada generasi milenial, kerusakan moral saat ini sudah sampai pada tahap yang sangat memprihatinkan, ada pada semua tingkatan masyarakat baik anak-anak, remaja bahkan orang dewasa yang seharusnya menjadi figur teladan moral bangsa yang baik.
Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita dapati maraknya kenakalan remaja, perundungan, pergaulan bebas, tawuran hingga penggunaan narkoba yang terus tumbuh dan mulai menyerang generasi milenial. Dalam dunia pendidikan, kita dapati budaya titip absen, praktek plagiasi oleh mahasiswa juga dosen pun kerap terjadi.
Dalam kehidupan bernegara, kita dapati praktek korupsi yang kian menjamur dimana - mana, mulai dari kelas teri hingga kelas kakap. Semua permasalahan itu hanya sebagian dari contoh rusaknya moral dan karakter generasi bangsa saat ini.
Hal yang menjadi penyebab utama rusaknya moral dan karakter tersebut adalah dampak globalisasi yang masuk tanpa batas. Globalisasi yang memberikan pandangan, tren, gaya hidup, hingga segala hal yang berkaitan dengan kehidupan pribadi dan mempengaruhi masyarakat. Negara-negara maju yang pada dasarnya sebagai panutan dari globalisasi yang terjadi.
Banyak kebaikan seperti perkembangan teknologi dan kemajuan lainnya yang seharusnya dapat dipelajari. Namun tak ada gading yang tak retak, negara maju tersebut pun miliki keburukan, seperti pergaulan bebas, kerusakan pemikiran, dan kebudayaan yang jelas bertabrakan dengan yang lahir dan tumbuh di bangsa ini.
Memasuki era disrupsi dengan segala kemajuan teknologi hadir di segala kehidupan kita sehari-hari. Kemajuan yang memberi banyak kemudahan serta peningkatan. Namun tanpa sadar, kemudahan tersebut memperdaya banyak dari kita. Alhasil, saat ini bangsa kita seakan kehilangan rohnya, yaitu kearifan lokal yang menjadi karakter budaya bangsa sejak sedia kala.
Laksana kapal tanpa nahkoda di tengah luasnya samudera. Terlihat dari marak terjadinya tawuran antar pelajar, antar golongan hingga antar kampung. Tindak tanduk korupsi hampir di semua lini kehidupan dan institusi. Kebohongan yang secara jelas terbuka telah menjadi maklum di keseharian kita.
Hukum yang tidak jelas kekuatannya, karena faktanya hukum saat ini dapat diperjual beli. Yang lebih memprihatinkan, bangsa kita minim memiliki tokoh yang dapat menjadi teladan bagi masyarakat. Maka jadilah masyarakat kita kesulitan dalam menumbuhkan dan menghadirkan karakter bangsa yang berbudi pekerti luhur serta menjunjung tinggi semangat nasionalisme.