Lihat ke Halaman Asli

M Fathony Ramdhan

Mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Jember

Mahasiswa KKN UNEJ Ciptakan Inovasi Produk Olahan "Ladrang Ubi Ungu"

Diperbarui: 8 September 2021   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Indonesia adalah negara yang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing. Sektor pariwisata menjadi salah satu penyumbang sumber pendapatan negara terbanyak, karena tren wisata yang terus berkembang tiap tahunnya. Beberapa daerah di Indonesia menjadikan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi karena juga membawa arus positif bagi bisnis dalam bidang jasa dan makanan.

Kota Situbondo adalah salah satu contoh daerah yang terdapat banyak daerah wisata didalamnya. Tidak jarang di daerah sekitar wisata tersebut banyak outlet atau toko yang menyediakan makanan dan minuman bagi wisatawan. Pada toko retailer tersebut terdapat banyak sekali produk-produk lokal olahan masyarakat yang harus tetap dipertahankan.

Akan tetapi, dampak dari pandemi Covid-19, sektor usaha di bidang makanan, terutama usaha makanan ringan menurun secara drastis. A3 Snack salah satu contohnya. Usaha makanan ringan di Desa Kesambi Rampak, Kapongan, Situbondo ini sudah bertahun-tahun bergelut di usaha sektor makanan, terutama makanan ringan. Bapak Molyono selaku pemilik usaha juga mengaku, selain omzet yang menurun, mencari pelanggan di masa pandemi Covid-19 ini juga terasa lebih sulit dari sebelumnya.

Menanggapi permasalahan tersebut, salah satu peserta KKN Back to Village 3 Universitas Jember, Fathony. Mahasiswa ini menciptakan inovasi produk olahan baru yaitu Ladrang Ubi Ungu. Dengan bahan baku yang mudah didapatkan atau bahkan diproduksi sendiri oleh masyarakat yaitu ubi jalar atau seringkali disebut ubi ungu.

Dok. pribadi

” Ladrang Ubi Ungu ini terdapat banyak kandungan gizi dan vitamin didalamnya, sehingga dapat meningkatkan imun dan memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Cocok untuk dikonsumsi di masa pandemi ini. “ ungkap Fathony. Packaging, dibuat sedemikian rupa dan semenarik mungkin karena hal tersebut memiliki nilai yang jauh lebih besar dan lebih berperan dalam mempermudah proses pengambilan keputusan konsumen.

Selain itu, Mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Jember ini juga mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai Digital Marketting atau memasarkan produk secara online melalui Media Sosial dan salah satu platform e-Commerce. 

Karena mayoritas masyarakat Desa Kesambi Rampak adalah petani dan memiliki sawah. Harapannya, masyarakat dapat memproduksi ubi ungu dengan cara menanam di area persawahan milik masing-masing, serta mengolahnya menjadi produk olahan unggulan, salah satunya yaitu Ladrang Ubi Ungu ini. Dengan demikian, hal tersebut akan meminimalisir biaya produksi yang dikeluarkan dan akan mendatangkan keuntungan lebih banyak daripada membeli ubi ungu dari produsen lain.

 “ Dengan hadirnya produk olahan ini, saya berharap kedepannya masyarakat bisa mengembangkannya sendiri hingga Desa memiliki produk unggulan yang dapat bersaing dengan produk-produk lainnya, serta dapat lebih memajukan perekonomian Desa Kesambi Rampak, Kapongan. Selain itu, diharapkan masyarakat juga secara aktif memasarkan produknya secara online sendiri agar dapat menjaring banyak konsumen dan meningkatkan kualitas produk. “ ujar peserta KKN tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline